%0 Journal Article %A Putu, Sudira %F UNY:335 %J Media Hindu & Majalah Hindu Raditya %T Paradigma Pendidikan berbasis Tri Hita Karana %U http://eprints.uny.ac.id/335/ %X Ajeg bali yang selama ini menjadi perbincangan masyarakat bali tanpa pengembangan kualitas dasar dan kualitas fungsional manusia bali adalah mustahil. Kualitas dasar meliputi daya fisik/angga sarira, prana idep, prana sabda, dan prana bayu. Kualitas fungsional meliputi penguasaan para widya atau pengetahuan tentang kerohanian dan apara widya atau pengetahuan tentang keduniawiaan. Dalam praksis ideologi Tri Hita Karana (THK), manusiaTHK merupakan prana atau kekuatan bali menuju ajeg bali. Manusia bali berkesadaran THK merupakan modal utama keajegan Bali. Bali akan ajeg jika manusianya terdidik, tumbuh, dan berkembang berkesadaran THK. Untuk itu diperlukan paradigma pendidikan berbasis THK ditengah-tengah kebutuhan inovasi dan pengembangan kualitas pendidikan di era global platinum yang dituntut mampu: (1) menggerakkan manusia bali untuk berpikir kritis, bertanggungjawab dalam mengelola modal budaya bali, tradisi bali, lingkungan, informasi dan pengetahuan; (2) mematangkan emosi, mental, dan moral manusia bali untuk bekerjasama satu sama lain, tidak mecongkrah rebutan balung tanpa isi, mengelola dan memecahkan permasalahan hidup sekala-niskala; (3) memilih dan menggunakan teknologi (baru) secara interaktif, efektif, efisien, dan bertanggungjawab; (4) menumbuhkan kualitas diri individu manusia bali secara utuh; (5) membangun budaya dan jiwa wirausaha, budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani secara produktif; (6) bersifat kontekstual sesuai dengan desa, kala, dan patra (tempat, waktu, kondisi riil di lapangan) (Sudira, 2011).