@phdthesis{UNY33403, school = {FIS}, year = {2016}, title = {KAJIAN FENOMENA PERKAWINAN ENDOGAMI DI KELURAHAN CONDONG CAMPUR KECAMATAN PEJAWARAN KABUPATEN BANJARNEGARA}, author = {DEWI PUSPITA SARI}, url = {http://eprints.uny.ac.id/33403/}, abstract = {Perkawinan endogami adalah perkawinan dengan anggota dalam kelompok yang sama. Ada bermacam-macam jenis endogami, endogami agama, suku, maupun ras. Perkawinan endogami ini bisa kita temui di Kelurahan Condong Campur, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Perkawinan endogami yang terjadi disini adalah perkawinan dalam satu klan/kerabat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang warga Kelurahan Condong Campur melakukan perkawinan endogami, dan mengetahui dampak yang muncul dari adanya perkawinan endogami tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling.Subjek penelitian terdapat 10 informan yang terdiri dari 5 warga yang melakukan perkawinan endogami, 2 warga yang anaknya melakukan perkawinan endogami, dan 3 tokoh masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, serta kepustakaan. Adapun validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang melatarbelakangi warga Kelurahan Condong Campur melakukan perkawinan endogami adalah: (1) mengetahui latar belakang kedua belah pihak keluarga, (2) adanya rasa cinta, (3) faktor geografis/wilayah, (4) faktor perjodohan, (5) menjaga harta keluarga, (6) mempererat tali persaudaraan, (7) meneruskan satu garis keturunan, (8) kesadaran pendidikan rendah, serta (9) kurangnya pergaulan. Dampak positif dari adanya perkawinan endogami di Kelurahan Condong Campur adalah: (1) bertambah eratnya tali persaudaraan, (2) tercipta rumah tangga/keluarga harmonis, dan (3) harta keluarga terjaga, sedangkan dampak negatifnya adalah: (1) retaknya hubungan keluarga jika terjadi konflik, (2) tidak menambah saudara, (3) keluarga terlalu ikut campur dalam kehidupan rumah tangga, serta (4) kecacatan fisik/mental pada keturunan. Kata Kunci: perkawinan endogami, satu kerabat, satu lingkungan} }