%D 2016 %T Keefektifan Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMA Negeri Kabupaten Sleman %I UNY %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) keefektifan implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMA Negeri Kabupaten Sleman, (2) kendala dalam implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMA Negeri Kabupaten Sleman, dan (3) solusi yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala dalam implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMA Negeri Kabupaten Sleman. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan model Discrepancy Provus dengan pendekatan kuantitatif. Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Kalasan dan SMA Negeri 1 Depok. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, quality management representatif (QMR), guru, dan siswa di kedua sekolah tersebut. Instrumen pengumpulan data berupa angket dengan skala 2 (Guttman) dan pedoman wawancara. Validitas instrumen berupa validitas logis dan validitas empiris. Validitas empiris dihitung dengan teknik Point Biserial, reliabilitasnya dihitung dengan teknik Kuder-Richardson (KR20). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik persentase. Hasil penelitian: (1) Prinsip fokus pada pelanggan mencapai 81,82% dan kesenjangan 18,18% , cukup efektif. Prinsip kepemimpinan mencapai 92,21% dan kesenjangan7,79 % , efektif. Prinsip partisipasi karyawan mencapai 79,15% dan kesenjangan 20,85% , cukup efektif. Prinsip pendekatan proses mencapai 90,91% dan kesenjangan 9,09%, efektif. Prinsip pendekatan sistem terhadap manajemen mencapai 98,11% dan kesenjangan 1,89%, sangat efektif. Prinsip perbaikan berkesinambungan mencapai 89,38% dan kesenjangan 10,62%, efektif. Prinsip pendekatan faktual mencapai 93,75% dan kesenjangan 6,25%, efektif. Prinsip hubungan pemasok mencapai 93,92 % dan kesenjangan 6,08% , efektif. Keefektifan implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMA Negeri Kabupaten Sleman mencapai 85,89% dan kesenjangan 14,11% dengan kriteria “Efektif”. (2) Kendala implementasi SMM ISO 9001: 2008: keterbatasan dana; pola pikir dan etos kerja yang rendah; lemahnya komitmen dan respon guru; penyimpanan dokumen yang belum efektif; penomoran dokumen yang belum efektif; perbedaan format dokumen dari dinas dan ISO; kompetensi karyawan kurang sesuai; lemahnya kompetensi guru dalam penilaian; dan analisis hasil belajar siswa yang belum efektif. (3) Solusi untuk mengatasi kendala yang dilakukan sekolah: penetapan skala prioritas serta perbaikan berkesinambungan; meningkatkan kesiapan QMR; meningkatkan koordinasi dan pelatihan awareness ISO; meningkatkan peran pengendalian dokumen; menyederhanakan aturan penomoran dokumen; bekerjasama dengan tim; memberikan pelayanan sesuai standar minimal; mengadakan workshop tentang penilaian; serta menggunakan bantuan program analisis butir soal %K keefektifan, Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 %A Muthia Umi Setyoningrum %L UNY33346