%0 Thesis %9 S2 %A Luci, Katharina Dike Sovia %B Program Pascasarjana %D 2012 %F UNY:32466 %I UNY %K keluasan makna interpersonal, variasi, faktor motivasi intrinsik, faktor motivasi ekstrinsik %T Variasi Keluasan Makna Interpersonal Teks Multibahasa ‘The Letter from James’ Berbahasa Inggris, Indonesia, dan Dayak Ma’anyan %U http://eprints.uny.ac.id/32466/ %X Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap jenis-jenis variasi keluasan makna interpersonal (KMI) dalam teks multibahasa ‘The Letter from James’ berbahasa Inggris, Indonesia, dan Dayak Ma’anyan, mengetahui tingkat variasi KMI secara keseluruhan, menemukan faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang mengakibatkan variasi KMI dalam tindak Komunikasi Semiotik Translasional (KST). Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, dan menerapkan metode padan. Instrumen utama adalah peneliti sendiri yang menerapkan Translatics sebagai landasan teoritiknya. Sumber data penelitian ini adalah tiga teks dalam tiga sistem semiotik denotatif, bahasa Inggris (T1), Indonesia (T2) dan Dayak Ma’anyan (T3). Data penelitian merupakan satuan-satuan semantik makna interpersonal yang secara fungsional terwujud dalam unsur Mood dalam klausa, dengan fokus pada KMI. Berdasarkan penyediaan datanya maka digunakan metode simak. Analisis data dilakukan dengan teknik hubung-banding menyamakan, teknik-hubung banding memperbedakan dan teknik hubung-banding menyamakan hal pokok. Pemeriksaan keabsahan data dan analisisnya dilakukan melalui member validation check dan peer review. Hasil penelitian menunjukkan tingkat variasi KMI dalam T1:T2 maupun T1:T3 sangat rendah. Artinya T1:T2 maupun T1:T3 mempunyai prilaku KMI yang sangat sempit dalam tindak komunikasi translasional. Penelitian menunjukkan bahwa wujud variasi KMI yang paling menonjol adalah variasi 1 baik dalam T1:T2 maupun T1:T3. Hal ini menunjukkan intertekstualitas yang kuat antara ketiga teks multibahasa yang berelasi translasional. Secara keseluruhan frekuensi kemunculan KMI teks berbahasa Inggris lebih luas dari teks berbahasa Indonesia maupun berbahasa Dayak Ma’anyan. Hal ini dipicu oleh faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik dalam masing-masing teks. Faktor motivasi intrinsik yaitu adanya klausa yang tidak direalisasi dan perbedaan sistem kebahasaan masing-masing teks dalam realisasi struktur Mood. Selanjutnya faktor motivasi ekstrinsik yaitu konteks situasi, budaya, ideologi dan religius. Sebagai highly valued texts (teks religius) maka konteks situasi, ideologi, dan religius teks berbahasa Inggris tetap dipertahankan di dalam teks berbahasa Indonesia maupun teks berbahasa Dayak Ma’anyan. Begitu juga dengan nilai konteks budaya yang berorientasi pada pembaca bahasa sasaran dengan memperhatikan nilai budaya lokal, yang menimbulkan makna-makna tekstual dan kontekstual, menjadi berimbang dan berterima.