%D 2016 %I FIS %T Manajemen Risiko Sosial Pembangunan Bandara Di Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh PT.Angkasa Pura I %X Penelitian ini bertujuan memahami manajemen risiko sosial yang bersangkutan dengan risiko pembebasan lahan milik warga dalam pembangunan bandara baru di Temon, Kulon Progo oleh PT.Angkasa Pura I beserta hambatannya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah Pimpinan Proyek pembangunan bandara baru, Public Relation and Community Development serta Legal and General Affair Departemen Head Proyek pembangunan bandara baru. Sedang dari masyarakat yaitu warga Desa Jangkaran dan Glagah. Instrumen penelitian ialah peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data dengan observasi terstruktur, wawancara terstruktur dan juga dokumentasi. Triangulasi sumber dan waktu dipilih sebagai teknik uji keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan untuk melancarkan tujuannya membangun bandara yang baru, PT.Angkasa Pura I menghadapi berbagai risiko. Salah satu risiko berat yang harus dihadapi oleh perusahaan ialah risiko pembebasan tanah warga, yang diwarnai penolakan warga. Dalam rangka mengurangi kerugian perusahaan secara ekonomi dan turunnya reputasi PT.Angkasa Pura I karena adanya penolakan warga, maka PT.Angkasa Pura I melakukan manajemen risiko sosial agar masyarakat setuju dengan pembangunan, sehingga melancarkan jalannya pembangunan bandara baru. Risiko perubahan fungsi lahan yang menyebabkan alih fungsi profesi dan risiko perpindahan tempat tinggal penduduk ditanggulangi dengan dengan pemberian ganti rugi uang, tanah, saham, kesempatan bekerja, pengganti pelepasan hak atas tanah, kompensasi masa tunggu, pengadaan perumahan dan CSR/pelatihan untuk alih profesi. Risiko terisolasinya tempat bersejarah ditanggulangi dengan sebisa mungkin menghindari terpotongnya situs bersejarah, namun situs stupa Glagah terpotong akan dipindah ketempat yang layak, serta didirikannya kampung Jawa. Kata kunci : manajemen risiko sosial, pembangunan, hambatan. %A Bagus Sukma Pribadi %L UNY32350