%T KAJIAN PENANDA HUBUNGAN ANTARKALIMAT ENDOFORA PADA RUBRIK PENGALAMANKU MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010/2011 %I FBS UNY %D 2012 %K ENDOFORA, RUBRIK, PENGALAMANKU, DJAKA LODANG %A Nugrah Bondhan Hapsari %X KAJIAN PENANDA HUBUNGAN ANTARKALIMAT ENDOFORA PADA RUBRIK “PENGALAMANKU” MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010/2011 Nugrah Bondhan Hapsari NIM 07205241047 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud dan frekuensi kemunculan penanda hubungan antarakalimat endofora, (2) hubungan semantis (hubungan makna) antarkalimat pada wacana dalam rubrik “Pengalamanku” Majalah Djaka Lodang tahun 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian sampel dengan populasi penelitian adalah semua wacana yang terdapat dalam rubrik “Pengalamanku” Majalah Djaka Lodang tahun 2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling yang merupakan perpaduan dari random sampling dan purposive sampling. Teknik purposive random sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tiap bulan sudah ditentukan untuk diambil satu edisi sebagai sampel. Pengambilan sampel dari edisi tiap bulan dilakukan secara acak, sehingga jumlah sampel yang digunakan sebanyak 24 wacana. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Instrumen penelitian ini adalah indikatorindikator mengenai penanda hubungan antarakalimat endofora dan dibantu dengan kartu data. H a si l penelitian ini menemukan: (1) wujud penanda hubungan antarkalimat endofora dan frekuensinya kemunculannya, yaitu konjungsi menduduki posisi tertingggi dengan frekuensi kemunculan sebanyak 90 buah. Referensi berada pada posisi kedua frekuensi kemunculan 69 buah dan substitusi pada posisi ketiga frekuensi kemunculan sebanyak 20 buah. (2) Hubungan semantis antarkalimat menunjukan bahwa hubungan makna perturutan merupakan hubungan makna paling banyak muncul. Hubungan makna perturutan, hubungan makna perlawanan, hubungan makna waktu, hubungan makna sebab, hubungan makna akibat, hubungan makna cara, dan hubungan makna penjumlahan adalah hubungan makna yang secara dasar terdapat dalam sebuah wacana narasi seperti halnya pada wacana-wacana pada rubrik “Pengalamanku” majalah Djaka Lodang. Hubungan makna tersebut lebih sering ditemukan jika dibandingkan dengan hubungan makna syarat, hubungan makna penerang, hubungan makna lebih, hubungan makna pemilihan, hubungan makna kegunaan, hubungan makna isi, hubungan makna harapan, dan hubungan makna pengandaian yang memang tidak secara dasar terdapat dalam wacana narasi. Adapun hubungan makna yang tidak ditemukan dalam penelitian ini adalah hubungan makna perbandingan dan hubungan makna perkecualian %L UNY32306