%K model, pendidikan inklusi, pembelajaran sejarah %X Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui: (a) realitas pembelajaran sejarah di SMAN 4 Palu, (b) model pendidikan inklusif dalam pembelajaran sejarah di SMAN 4 Palu, dan (c) faktor pendukung dan (d) kendala pendidikan inklusif dalam pembelajaran sejarah di SMAN 4 Palu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subyek penelitian dengan teknik purposive samplingterdiri atas kepala sekolah, guru bimbingan konseling berjumlah 1 orang , guru sejarah berjumlah 4 orang, wali kelas inklusi berjumlah 4 orang, siswa regular berjumlah 3 orang dan siswa inklusi berjumlah 4 orang. Data penelitian dikumpulkan melaui wawancara yang mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif yang bersifat induktif dan dalam bentuk interaktif yang didasarkan pada hubungan antara fakta satu dengan fakta yang lain yang memiliki hubungan sebab akibat melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verivikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) realitas pembelajaran sejarah di SMAN 4 Palu terlihat pada aktifitas proses pembelajaran yang menggunakan berbagai metode, media, strategi yang disesuaikan dengan materi sejarah. (2) kelas inklusi dalam pembelajaran sejarah di SMAN 4 menggunakan model pendidikan inklusif atau sama dengan pendidikan moderat yang memadukan siswa regular dengan siswa inklusi yang lebih dikenal dengan model mainstreaming, yaitu praktek mendidik siswa dengan kebutuhan khusus yang digabungkan dengan siswa reguler dalam ruang kelas yang sama. (3) faktor yang mendukung pendidikan inklusi dalam pembelajaran sejarah SMAN 4 Palu yaitu adanya kerjasama antara pemerintah terkait yaitu dinas pendidikan Sulteng, layanan psikologi, dukungan orang tua, serta guru-guru yang segera mengikuti pelatihan khusus pendidikan inklusi. (4) secara umum kendala pelaksanaan pendidikan inklusif dalam pembelajaran sejarah di SMAN 4 Palu ada pada proses pembelajaran didalam kelas terutama pada kelas inklusi lamban belajar, gangguan emosional, dan keaktifan yang berlebihan. Penerapan pendidikan inklusi di sekolah regular belum maksimal, masih banyak kendala dalam pelaksanaannya,untuk itu diperlukan perhatian yang serius dari seluruh pihak yang terkait penyelenggaraan pendidikan inklusi dalam pembelajaran sejarah serta kesiapan yang matang dalam pelayanan, pembinaan siswa berkebutuhan khusus %A Badria Abdullah %L UNY31976 %T Model Pendidikan Inklusif Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palu %I UNY %D 2016