%0 Thesis %9 S3 %A Rudiati, Sari %B Program Pascasarjana %D 2012 %F UNY:31729 %I UNY %K substansi komponen kompetensi guru, sekolah inklusif, anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus %T Pengembangan Substansi Komponen Kompetensi Guru Sekolah Inklusif Bagi Anak Berkelainan/Berkebutuhan Pendidikan Khusus %U http://eprints.uny.ac.id/31729/ %X Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan substansi komponen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus; dan (2) menghasilkan buku panduan dan instrumen asesmen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan prosedur research and development yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983: 771-787). Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah: (a) Teknik Delphi, (b) Focus Group Discussion, (c) Angket/kuesioner, (d) wawancara, (e) Portofolio guru, (f) observasi, dan (g) Studi dokumentasi. Analisis instrumen menggunakan Explanatory Factors Analysis dan Cronbach Alpha serta analisis data mengggunakan teknik deskriptif Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan substansi komponen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan dinilai sebagai produk yang layak: (1) Instrumen valid dan reliabel (konstrak teori cocok dengan data empiris dan didukung oleh semua indikator). (2) Komprehensif, memiliki empat komponen dan 34 indikator sebagai kriteria untuk menetapkan kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus. (3) Holistik, dapat mengungkap fakta yang terjadi sesungguhnya di lapangan. (4) Produk ini dapat mengidentifikasi substansi komponen kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dari guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus.(a) Komponen kompetensi pedagogik termasuk dalam kategori cukup (2,67), nilai tersebut berada pada rentang skor cukup(> 2,6 hingga 3,4); (b) Komponen kompetensi kepribadian termasuk dalam kategori baik (3,47), nilai tersebut berada pada rentang skor baik (> 3,4 hingga 4,2); (c) Kompetensi sosial termasuk dalam kategori cukup (2,702), nilai tersebut berada pada rentang skor cuup (> 2,6 hingga 3,4); (d) Komponen kompetensi profesional termasuk dalam kategori kurang (2,59), nilai tersebut berada pada rentang skor kurang (> 1,80 hingga 2,6). (5) Produk penelitian yang berupa buku panduan dan instrumen dinilai mudah digunakan untuk melakukan asesmen kompetensi guru sekolah inklusif. Secara umum opini yang diberikan Kepala Sekolah Dasar Inklusif menunjukkan bahwa keberadaan model yang dikembangkan ini, dapat membantu pihak sekolah dalam hal penyediaan instrumen asesmen kompetensi guru sekolah inklusif bagi anak berkelainan/berkebutuhan pendidikan khusus.