@phdthesis{UNY31193, year = {2016}, author = {Widi Susanti}, month = {April}, school = {PGSD}, title = {PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DELEGAN 2, PRAMBANAN, SLEMAN}, url = {http://eprints.uny.ac.id/31193/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak pada siswa kelas V SD Negeri Delegan 2 melalui penggunaan media film animasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan model Kemmis dan Taggart. Pada model ini terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Delegan 2 yang berjumlah dari 31 siswa. Objek penelitian ini adalah kemampuan menyimak cerita anak. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes dan lembar observasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif yaitu perhitungan analisis persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data kuantitatif yaitu dengan mencari hasil rerata kemampuan menyimak cerita anak setiap siklus. Berdasarkan hasil analisis data dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan media film animasi dengan prosedur menayangkan cerita anak melalui media film animasi, kemudian menjawab pertanyaan berdasarkan cerita anak tersebut, selanjutnya diskusi dan presentasi, dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak. Secara proses, peningkatan dapat dilihat berdasarkan hasil obervasi. Berdasarkan hasil observasi, siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa tertarik dengan media yang digunakan, sehingga kegiatan belajar lebih kondusif dan menyenangkan. Siswa yang mengangkat tangan ketika guru memberi pertanyaan nampak lebih banyak dan bersemangat saat menjawab pertanyaan dari guru, sehingga suasana pembelajaran di kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Secara produk atau hasil dapat dilihat dari peningkatan hasil rata-rata kemampuan menyimak cerita anak. Peningkatan hasil rata-rata kemampuan menyimak tersebut yaitu pada kondisi awal sebesar 57,41 meningkat menjadi 66,61 (meningkat 9,2) pada siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 83,78 (meningkat 17,17) pada siklus II. Kata Kunci: kemampuan menyimak cerita anak, film animasi} }