@unpublished{UNY30900, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, year = {2012}, month = {March}, author = {Lisa Anggraheni}, title = {PEMAKAIAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA DALAM PENGAJIAN IBU-IBU DI DUSUN KEDUNGDOWO, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJO}, keywords = {tingkat tutur bahasa Jawa}, url = {http://eprints.uny.ac.id/30900/}, abstract = {ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis tingkat tutur bahasa Jawa, faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian tingkat tutur bahasa Jawa, dan fungsi pemakaaian tingkat tutur pada pengajian ibu- ibu di Dusun Kedungdowo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Subjek penelitian ini adalah ibu-ibu pengajian, sedangkan objek penelitian ini adalah tingkat tutur bahasa Jawa. Metode pengumpulan data, yaitu dengan teknik simak libat cakap (SLC)/ tenik simak bebas libat cakap (SBLC), rekam dan catat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan jenis dan faktor-faktor yang mempengaruhi dan fungsi pemakaian tingkat tutur pada pengajian ibu-ibu di Dusun Kedungdowo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Keabsahan data diperoleh dengan cara reliabilitas dan validitas data. Hasil penelitian adalah ditemukan lima jenis tingkat tutur bahasa Jawa pada pengajian ibu-ibu di Dusun Kedungdowo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo saat berkomunikasi dengan ustadz yaitu (1) krama alus, (2) krama lugu, (3) madya, (4) ngoko lugu, dan (5) ngoko alus. Faktor yang mempengaruhi pemakaian tingkat tutur bahasa Jawa pada pengajian ibu-ibu di Dusun Kedungdowo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo yaitu pada jenis tingkat tutur krama alus, yaitu kedudukan lawan bicara lebih tinggi daripada pembicara, untuk menghormati lawan bicara yang masuk dalam pembicaraan, dan dalam situasi formal, pada jenis tingkat tutur krama lugu faktor yang mempengaruhinya, yaitu belum saling mengenal atau akrab, tingkat kedudukan pembicara lebih rendah daripada lawan bicara, dan adanya penghormatan, pada jenis tingkat tutur madya faktor yang mempengaruhi, yaitu memiliki kedudukan yang sama tetapi menunjukkan sedikit kesopanan antara jama?ah dengan ustadz sangat dekat, pada jenis tingkat tutur ngoko alus faktor yang mempengaruhi, yaitu untuk menghormati lawan bicara, tidak begitu akrab dan segan, pada jenis tingkat tutur ngoko lugu disebabkan karena teman sebaya, hubungan antar jama?ah yang sangat erat dan dekat, sudah saling mengenal dan sudah akrab, suasana santai dan tidak formal, dan memiliki kedudukan yang sama atau sejajar, kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi pemakaian tingkat tutur bahasa Jawa yaitu untuk berbicara pada orang yang statusnya lebih tinggi untuk menghormati, digunakan untuk berbicara pada orang yang statusnya lebih rendah belum terbiasa atau sudah terbiasa untuk menghormati, Sebagai alat komunikasi yang menunjukkan sedikit kesopanan antara si penutur dengan lawan tutur kedekatannya sangat erat, Digunakan untuk berbicara dengan orang yang statusnya sama, tetapi dengan rasa menghormati, Digunakan untuk orang yang sebaya, atau seseorang yang kedudukannya berada dibawahnya.} }