%0 Thesis %9 S2 %A Sadono, Mursetyadi Yudi %B Program Pascasarjana %D 2013 %F UNY:30532 %I UNY %K keefektifan, VCT, gaya belajar %T Keefektifan VCT dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Nilai Nasionalisme, Demokrasi, dan Multikultural %U http://eprints.uny.ac.id/30532/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan keefektifan pembelajaran sejarah dengan menerapkan Value Clarification Technique (VCT) untuk meningkatkan nilai nasionalisme, demokrasi, dan multikultural, dengan memperhatikan gaya belajar siswa (visual dan auditori). Penelitian ini merupakan penelitian quasi exsperiment yang dilaksanakan di SMA BOPKRI 1 dan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Desain eksperimen yang digunakan adalah faktorial 2 x 2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilaksanakan dengan tes, yaitu tes gaya belajar untuk menentukanmodel gaya belajar yang dimiliki siswa (visual dan auditori) baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol,dan tes hasil belajar afektif yaitu penanaman nilai nasionalisme, demokrasi, dan multikultural. Data dianalisismenggunakan analisis faktorial 2x2 dengan α=0,05. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Rerata hasil belajar afektif siswa dengan pembelajaran VCT lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan teknik konvensional (151,47>138,91; α0,000), sehingga VCT lebih efektif untuk meningkatkan nilai nasionalisme,demokrasi, dan multicultural. 2) Rerata hasil belajar afektif siswa auditori lebih tinggi daripada rerata hasil belajar afektif siswa visual (147,87>146,24 ; α0,029). 3) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar afektif siswa yang diajar dengan VCT, antara siswa auditori dengan siswa visual(151,89=151,02 ; α 0,678). 4) Pada pembelajaran teknik konvensional rerata hasil belajar afektif siswa visual lebih tinggi daripada rerata hasil belajar afektif siswa auditori(142,77<134,14; α 0,003). 5) Rerata hasil belajar afektif siswa auditori dengan pembelajaran VCT lebih tinggi daripada rerata hasil belajar afektif siswa auditori yang diajar dengan teknik konvensional (151,89>134,14 ; α 0,000). 6) Rerata hasil belajar afektif siswa visual dengan pembelajaran VCT lebih tinggi daripada rerata hasil belajar afektif siswa visual yang diajar dengan teknik konvensional (151,02>142,77; α 0,001). 7) Terdapat interaksi pengaruh teknik pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar afektif (nasionalisme, demokrasi, dan multikultural) pada mata pelajaran sejarah di SMA BOPKRI 1 dan SMA BOPKRI 2, kota Yogyakarta. Kesimpulannya, teknik VCT efektif untuk penanaman nilai nasionalisme, demokrasi, dan multikultural melalui pembelajaran sejarah, baik pada siswa yang bergaya belajar auditori maupun visual.