%0 Thesis %9 S2 %A Warsilah, Warsilah %B Program Pascasarjana %D 2014 %F UNY:30286 %I UNY %K peran kepala sekolah, budaya sekolah, pengembangan budaya sekolah %T Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan Budaya Sekolah di SD Muhammadiyah Ngijon 1 dan SD N Sumberagung UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman %U http://eprints.uny.ac.id/30286/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengembangkan budaya sekolah dan kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam mengembangkan budaya sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa SD Muhammadiyah Ngijon 1 dan SDN Sumberagung UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan dan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan pengamatan, meningkatan ketekunan, triangulasi, mengadakan membercheck, dan menggunakan bahan referensi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis interactive model, yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai upaya telah dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam mengembangkan budaya sekolah. Upaya tersebut meliputi: (1) pemantapan nilai dasar budaya sekolah melalui penyusunan dan sosialisasi visi dan misi, penyusunan program tahunan dan penyusunan berbagai peraturan sekolah; (2) melakukan pembinaan terhadap warga sekolah melalui bimbingan dan pelatihan; (3) memberikan teladan dalam hal kedisiplinan dan kejujuran; (4) membuat acara-acara rutin yang meliputi rapat-rapat, upacara bendera, dan sholat berjamaah; (5) memberikan penilaian dan penghargaan, penilaian dalam bentuk DP3 dan PKG, penghargaan berupa imbalan intrinsik dan ekstrinsik; (6) tanggap terhadap masalah eksternal dan internal terlihat dari kemampuan kepala sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah; dan (7) melaksanakan koordinasi dengan guru, wali murid, komite sekolah dan pejabat diatasnya, dan kontrol dilaksanakan dengan pengamatan perilaku sehari-hari.Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan biaya, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan dari wali murid dan masyarakat.