@phdthesis{UNY30247, school = {FIS}, year = {2015}, title = {Fenomena Klenik dalam Politik}, author = {Riszki Anjarsari Prihaditama}, url = {http://eprints.uny.ac.id/30247/}, abstract = {Pemilihan umum yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dapat duduk sebagai wakil rakyat dengan syarat mendapatkan suara terbanyak dari masyarakat didaerah pemilihannya. Cara yang ditempuh untuk mendapatkan suara dari masyarakat salah satunya seperti ziarah makam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang dilakukannya ziarah makam dan bagaimana prosesnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mendeskripsikan berbagai temuan yang ditemukan oleh peneliti. Subjek penelitian ditentukan dengan tekhnik snowball sampling yang diperoleh dengan bertanya lebih lanjut kepada informan sebelumnya mengenai siapa saja yang melakukan ziarah makam, baik calon legislatif yang saat ini sudah duduk sebagai anggota dewan maupun calon legislatif yang gagal dalam pemilihan umum. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Teknik validitas data dalam penelitian ini pun menggunakan teknik triangulasi data, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berupa latar belakang dilakukannya ziarah makam merupakan kepercayaan para calon legislatif bahwa dengan melakukan ziarah makam maka mereka akan mendapatkan restu dari para leluhurnya yang telah dekat dengan Tuhan. Ziarah makam juga mampu memunculkan suatu citra positif bagi calon legislatif, sehingga setelah dilakukannya ziarah makam calon legisalatif dapat sekaligus melakukan kampanye untuk meyakinkan kembali masyarakat untuk memilihnya. Dari semua latar belakang tersebut nyatanya tidak menjadi alasan utama masyarakat memilih calon legislatif yang dianggap mampu memimpin. Masyarakat sudah terbuka dengan dunia politik yang lebih kritis serta mampu melihat dengan baik siapa saja yang mampu menjadi wakilnya, sehingga calon legislatif yang terpilih dalam pemilihan umum sesungguhnya adalah mereka yang telah memiliki faktor ketokohan yang memang telah memiliki pengalaman yang lebih dalam politik. Kata Kunci: Calon Legislatif, Kejawen, Ziarah, Politik} }