%X Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menghasilkan model penjaminan mutu pendidikan SMK, (2) menentukan langkah penerapan model penjaminan mutu pendidikan hasil pengembangan, (3) mendapatkan informasi tentang pandangan para ahli terkait model penjaminan mutu pendidikan hasil pengembangan, (4) memperoleh gambaran penerimaan pengguna model dan (5) memperoleh informasi apakah ada perbedaan persepsi antara kepala sekolah- pengawas sekolah dengan persepsi guru terkait model penjaminan mutu hasil pengembangan. Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan R&D Borg&Gall (2007), dengan melakukan studi awal untuk mendesain produk baru berupa model penjaminan mutu internal SMK, kemudian melakukan pengembangan melalui uji ahli, uji terbatas dan uji lapangan. Tahap studi awal menghasilkan desain model penjaminan mutu internal. Tahap pengembangan produk menghasilkan model hipotetik dan angket persepsi penerimaan pengguna model penjaminan mutu. Validasi model dilakukan melalui focus group discussion dengan melibatkan tujuh ahli dari perguruan tinggi dan dua praktisi pengguna model. Uji lapangan melibatkan empat pengawas, 32 kepala sekolah, dan 320 guru SMK Se-Kota Yogyakarta. Analisis pada tahap pengembangan model dilakukan dengan pendekatan kualitatif, sedangkan analisis pada tahap uji lapangan digunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah: (1) model penjaminan mutu internal SMK dengan komponen: penetapan standar mutu, penetapan prosedur operasional baku standar mutu, pelaksanaan-pemantauan, evaluasi ketercapaian standar mutu dan komponen peningkatan mutu sebagai kesatuan dengan tujuan untuk memenuhi standar mutu pendidikan; (2) langkah penerapan model penjaminan mutu memerlukan sejumlah persyaratan dan menggunakan fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian; (3) para ahli menyetujui komponen kegiatan model PMI-SMK, syarat implementasi model dan manajemen penjaminan mutu internal, (4) pengguna model menyetujui model PMI-SMK, syarat implementasi model dan manajemen PMI-SMK, dan (5) kepala-pengawas SMK memiliki pandangan berbeda dengan guru tentang PMI-SMK. Kepala-pengawas SMK menyatakan sangat layak digunakan, sedangkan guru menyatakan layak digunakan di SMK. Kedua kelompok pengguna model tersebut memiliki pandangan sama tentang syarat implementasi model dan manajemen PMI-SMK, menyatakan sangat layak digunakan di SMK. %A Arwan Rifai %K penjaminan mutu internal, SMK %L UNY30173 %T Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan SMK %D 2014 %I UNY