%0 Thesis %9 S2 %A Kusbandinah, Retno %B Program Pascasarjana %D 2015 %F UNY:29998 %I UNY %K model pembelajaran, gerak dasar tolak peluru %T Pengembangan Model Pembelajaran Gerak Dasar Tolak Peluru Bagi Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas V %U http://eprints.uny.ac.id/29998/ %X Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran gerak dasar tolak peluru yang sesuai bagi peserta didik sekolah dasar kelas V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan dari Borg & Gall dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) analisis kebutuhan dengan penelitian awal, pencarian informasi dan kajian pustaka, (b) pengembangan produk awal/draft, (c) validasi ahli, ujicoba skala kecil dan revisi, (d) ujicoba skala besar dan (e) revisi produk akhir. Validasi ahli terdiri dari 3 ahli pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (2 dosen dan 1 guru). Subjek ujicoba skala kecil terdiri dari 24 peserta didik kelas V SD Muhammadiyah Ngijon 1 terdiri dari 16 laki-laki dan 8 perempuan. Uji coba skala besar dilaksanakan di SD Negeri Ngijon 1 dengan 20 peserta didik terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan. Lokasi kedua di SD Negeri Ngijon 2 dengan 26 peserta didik terdiri dari 16 laki-laki dan 10 perempuan. Ketiga sekolah berada di wilayah Kecamatan Moyudan Sleman. Pengumpulan data menggunakan lembar penilaian draft model pembelajaran, lembar pengamatan aktifitas siswa oleh guru dan lembar kuisioner siswa. Teknik analisis data dengan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran yang disusun, menurut ahli pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil ujicoba menunjukan bahwa aspek kognitif diperoleh data 44 atau (95,6%) siswa termasuk dalam kategori “sangat baik”, 1 atau (2,2%) siswa berada dalam kategori “baik” dan 1 atau (2,2%) siswa masuk dalam kategori “tidak baik”. Hasil pengamatan guru yang meliputi aspek psikomotorik dan afektif menunjukan bahwa untuk aspek psikomotorik 23 atau (50%) siswa masuk kategori “sangat baik”, 21 atau (45%) siswa berada dalam kategori “baik” dan, 2 atau (5%) siswa masuk kategori “cukup”. Sedangkan aspek afektif diperoleh data bahwa 44 atau (95,6%) siswa masuk kategori “sangat baik” dan 2 (4,4%) siswa berada dalam kategori “baik”. Data hasil penelitian tersebut menunjukan jika model pembelajaran gerak dasar tolak peluru dengan metode permainan yang disusun mampu mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan gerak dasar tolak peluru peserta didik sehingga layak digunakan dalam pembelajaran.