%0 Thesis %9 S2 %A Ismaryati, Ismaryati %B Program Pascasarjana %D 2015 %F UNY:29501 %I UNY %K Instrumen penilaian, soal pilihan ganda beralasan, keterampilan berpikir kritis %T Pengembangan Instrumen Penilaian Kimia Materi Asam Basa, Larutan Penyangga dan Hidrolisis Berbasis HOTS untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA %U http://eprints.uny.ac.id/29501/ %X Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan instrumen penilaian kimia untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI SMA, (2) mengetahui kelayakan instrumen penilaian kimia yang dikembangkan (3) mengetahui karakteristik instrumen penilaian kimia yang valid untuk mengukur keterampilan berpikir kritis, dan (4) mengukur ketercapaian penguasaan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi tujuh langkah yang meliputi: (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba kelompok kecil, (5) analisis dan revisi, (6) uji coba lapangan (7) Analisis. Penilaian produk dilakukan oleh satu ahli evaluasi, satu ahli materi, dan tiga guru kimia. Uji coba produk dilakukan kepada siswa kelas XI SMA dengan rincian 90 siswa SMA N 1 Bantul pada uji coba kelompok kecil, 62 siswa SMA N 1 Bantul dan 61 siswa kelas XI SMA N 3Bantul pada uji lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara, lembar validasi dan saran, soal tes keterampilan berpikir kritis dan angket self regulation. Hasil penelitian ini berupa produk soal pilihan ganda beralasan dan angket self regulation yang layak secara teoritis untuk mengukur keterampilan berpikir kritis ditinjau dari standar tes berdasarkan hasil validasi oleh validator dan reviewer. Soal juga valid secara empiris yang memiliki daya beda > 0,25, perbandingan tingkat kesukaran rendah:sedang:tinggi sebesar 3,26% : 43,47% : 53,26% dan nilai reliabilitas sebesar 0,73. Jumlah soal valid sebanyak 42 butir soal, 31 butir soal dalam kategori diperbaiki, dan 19 butir soal ditolak. Angket self regulation terdiri dari 60 butir pernyataandengan nilai reliabilitas sebesar 0,93. Soal dan angket tersebut digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis pada sekolah yang menerapkan pembelajaran yang mengaktifkan keterampilan berpikir kritis dan pembelajaran konvensional. Penguasaan keterampilan berpikir kritis pada siswa yang mengikuti pembelajaran yang mengaktifkan keterampilan berpikir kritis lebih tinggi dibandingkan siswa pada pembelajaran konvensional. Hal ini berarti instrumen penilaian yang dikembangkan dapat digunakan untuk membedakan tingkatan keterampilan berpikir kritis siswa