%0 Thesis %9 S1 %A Yuliana Sari, Ela %A CHANDRA DEWI PUSPITASARI,LL.M, %B FIS %D 2016 %F UNY:29499 %I Fakultas Ilmu Sosial %T PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA BORONGAN DI PERUSAHAAN ROKOK BERKAH NALAMI KABUPATEN PONOROGO %U http://eprints.uny.ac.id/29499/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan Perusahaan Rokok Berkah Berkah Nalami (selanjutnya disebut PR. Berkah Nalami) belum memberikan perlindungan hak-hak pekerja borongan khususnya jaminan pemeliharaan kesehatan dan hak khusus pekerja perempuan dan hambatan PR. Berkah Nalami dalam memberikan perlindungan hak-hak pekerja borongan khususnya jaminan pemeliharaan kesehatan dan hak khusus pekerja perempuan. Selain itu, juga untuk mengetahui upaya PR. Berkah Nalami dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam memberikan perlindungan hak-hak pekerja borongan khususnya jaminan pemeliharaan kesehatan dan hak khusus pekerja perempuan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di PR. Berkah Nalami dan Disnakertrans Kabupaten Ponorogo pada bulan Maret sampai Juni 2015. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive. Subjek penelitian mencakup satu orang manager PR. Berkah Nalami, satu kepala mandor, dua mandor bagian giling, sepuluh pekerja borongan, dua pengawasan perlindungan tenaga kerja dan satu staf hubungan industrial. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Cross check data. Analisis data menggunakan teknik analisis data induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Alasan PR. Berkah Nalami belum memberikan perlindungan hak-hak pekerja borongan diantara lain karena: (a) perusahaan khawatir akan terganggu produksinya apabila memberikan hak khusus pekerja perempuan, (b) mudahnya pekerja borongan mengakhiri hubungan kerja, (c) adanya anggapan bahwa pekerja borongan tidak memiliki hak untuk mendapatkan kedua hak tersebut, (d) tidak adanya tuntutan dari pekerja borongan, (e) PR. Berkah Nalami belum bisa memberikan tempat yang layaknya khususnya untuk pemenuhan hak khusus pekerja perempuan, (f) tidak adanya sanksi tegas dari Disnakertrans Kab. Ponorogo; (2) Hambatan yang dialami oleh PR. Berkah Nalami antara lain: (a) profit perusahaan belum mencukupi untuk pemenuhan kedua hak tersebut, (b) tidak adanya perjanjian kerja dan peraturan perusahaan secara tertulis, (c) PR. Berkah Nalami belum memahami ketentuan perundang-undangan terkait keikutsertaan pekerja borongan pada jaminan pemeliharaan kesehatan dan membayarkan upah bagi pekerja borongan yang mengambil cuti hak khusus pekerja perempuan, (d) belum ada forum diskusi diantara pengusaha dan pekerja, (e) rendahnya kesadaran hukum yang dimiliki oleh pekerja, (f) tercemarnya udara di lingkungan PR. Berkah Nalami akibat bahan baku pembuatan rokok sehingga tidak bisa menyediakan ruang laktasi; dan (3) upaya yang dilakukan PR. Berkah Nalami, antara lain: (a) menyediakan obat-obatan, (b) adanya keringanan biaya pengobatan dari pemiliki perusahaan apabila, (c) memberikan izin pulang bagi pekerja borongan yang sakit dan menyusui anaknya. Kata Kunci: Perlindungan, Hak-Hak Pekerja Borongan, PR. Berkah Nalami