%0 Thesis %9 S1 %A Yoga, Septian Dwi %A Aman, %B FIS %D 2015 %F UNY:29185 %I Fakultas Ilmu Sosial %T Pengaruh Perkebunan Tebu dalam Perkembangan Sosial-ekonomi Masyarakat Madiun (1870-1930) %U http://eprints.uny.ac.id/29185/ %X Perkebunan tebu merupakan salah satu penunjang perekonomian Hindia Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui keadaan geografis dan penduduk wilayah karesidenan Madiun di abad XIX; (2) Menjelasakan sistem UU Agraria 1870 dan pelaksanaannya di wilayah Karesidenan Madiun; (3) mengetahui keadaan masyarakat wilayah karesidenan Madiun awal abad XX. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis. Metode sejarah kritis memiliki beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pemilihan topik penelitian. Tahap kedua adalah heuristik. Tahap ketiga adalah verifikasi. Tahap keempat adalah interpretasi. Tahap kelima adalah historiografi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Madiun merupakan daerah cekungan yang dikelilingi pegunungan Wilis dan Lawu sehingga wilayah ini memiliki tanah yang subur. Daerah seperti ini sangat cocok untuk perkebunan tebu hingga karesidenan Madiun dijadikan salah satu basis penghasil tebu dan gula. (2) Agrarische Wet membuat perubahan dalam penyewaan tanah masyarakat. Hak erfphact memberikan kemudahan perusahaan asing menyewa tanah pribumi dengan jangka yang panjang hingga 75 tahun masa sewa. Masyarakat pribumi menyewakan tanahnya dengan harga sewa yang kecil. Sehingga, lamanya jangka sewa yang diterima pribumi pemilik lahan bekerja sebagai buruh. (3) Awal abad ke XX ekonomi Madiun naik turun, produksi tahun 1909-1920 dengan rata-rata 1162 pikul dengan lahan rata-rata 1024 bau. Buruh di awal abad XX diberi upah kurang dari f 50, dengan beban f 50 untuk sumbangan desa dan f 40 untuk beban pajak. Kata Kunci : Perkebunan Tebu, Sosial-ekonomi, Karesidenan Madiun, tahun 1900-1930.