TY - THES PB - Fakultas Ilmu Sosial A1 - Wibowo, Arianto ID - UNY28517 N2 - Tradisi sambatan merupakan kegiatan gotong royong yang pelaksanaannya tidak seperti gotong royong pada umumnya, kegiatan sambatan atau yang sering disebut sam bat sinambat (minta tolong) hanya melibatkan tetangga yang dekat atau masyarakat sekitarnya, tanpa mengharapkan imbalan karena pada dasarnya sambatan adalah kegiatan yang sifatnya sukarela. Akan tetapi sekarang ini, keberadaannya kian hari kian tergeser, tidak sesuai lagi dengan makna sambatan yang bersifat sukarela tanpa mengharap imbalan. Sehingga peneliti tertarik meneliti tentang penyebab pudarnya tradisi sambatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) mengetahui bagaimana eksistensi tradisi sambatan di dusun Gamplong IV, (2) mengetahui apa yang menjadi faktor-faktor penyebab pudarnya tradisi sambatan di dusun Gamplong IV, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dengan sampel informan penelitian usia diatas 30 tahun. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat sasaran. Data yang diperoleh dianalisis dan menggunakan uji validitas salah satunya dengan cara ketekunan pengamatan dan triangulasi. Dalam menganalisis data penelitian ini dengan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman melalui 4 tahapan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor-faktor penyebab pudarnya tradisi sambatan dalam masyarakat dusun Gamplong IV, meliputi 2 faktor yaitu berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: (1) semangat kebersamaan dalam sambatan atau gotong royong yang sudah melemah karena kurangnya kepekaan dan kepedulian terhadap sesama, (2) kesibukan bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup, bahkan ada yang bekerja sampai lembur, sehingga tidak sempat lagi berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan, (3) rasa individual tanpa mau tahu keadaan lingkungan sekitar, (4) kurangnya kesadaran masyarakat dusun Gamplong IV terhadap keberadaan dan keberlangsungan tradisi sambatan. Kemudian Faktor eksternal meliputi: (1) pengaruh pola konsumtif dan life style, (2) pengaruh modernisasi peralatan pertukangan dan pertanian, (3) Beralihnya sistem sambatan ke arah komersialitas. Eksistensi keberadaan tradisi sambatan masih ada, hanya berganti ke sistem yang baru yaitu sistem bayaran, dikatakan mulai memudar hanya bergeser makna yang semula bersifat sukarela, kini mengedepankan komersialitas. Kata Kunci: faktor penyebab, pudar, tradisi sambatan, masyarakat TI - FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PUDARNYA TRADISI SAMBATAN DALAM MASYARAKAT DUSUN GAMPLONG IV, SUMBERRAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN UR - http://eprints.uny.ac.id/28517/ AV - public M1 - skripsi Y1 - 2010/// ER -