%0 Thesis %9 S1 %A Farida, Nurjanah %B Administrasi Pendidikan %D 2015 %F UNY:28296 %I Universitas Negeri Yogyakarta %T MANAJEMEN PROGRAM PEMBINAAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN HIDUP SISWA SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI UNGARAN 1 YOGYAKARTA %U http://eprints.uny.ac.id/28296/ %X Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan manajemen program pembinaan karakter cinta lingkungan hidup siswa di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah koordinator pendidikan lingkungan hidup, kepala sekolah, guru kelas, siswa dan orang tua siswa SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Keabsahan data dengan triangulasi teknik dan sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) perencanaan guru mengacu pada kompetensi, latar belakang pendidikan, pengalaman, sertifikat pelatihan, strategi dalam pembelajaran lingkungan dan kepribadian. Sekolah sudah membuat RPP dan Silabus lingkungan. Sumber dana berasal dari pemerintah, sukarelawan, dan penjualan produk lingkungan. Perencanaan fasilitas khusus lingkungan tidak dipisah. Perencanaan humas melibatkan wali murid, media cetak, elektronik dan instansi yang berkompeten. (2) Pengorganisasian: guru mengatur tempat duduk siswa dengan huruf ā€œUā€. Untuk kebutuhan insidental, guru menggunakan dana pribadi. Pemeliharaan belum secara rutin dan belum mencakup penyimpanan. Kegiatan inventarisasi tersendat karena kesibukan dan kurangnya tenaga. Humas sekolah memberikan informasi berupa karya, prestasi, agenda yang menarik. (3) Pelaksanaan: belum ada kegiatan ekstrakurikuler khusus lingkungan, guru belum memiliki buku panduan lingkungan. Kegiatan pembelajaran meliputi apersepsi, motivasi, suasana kondusif. Kegiatan inti meliputi strategi komando dan praktik dengan bentuk penguatan verbal, gestural, benda, dan kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan penutup meliputi penguatan, kesimpulan, dan tindak lanjut. Guru membutuhkan diklat. Tidak ada anggaran khusus program lingkungan. Fasilitas belum memadai. Bentuk kerjasama sekolah yakni dana, ide, tenaga, promosi. (4) Evaluasi siswa dilakukan dengan tes tertulis dan praktik. Aspek yang dinilai yaitu afektif, kognitif, keaktifan, kedisiplinan, hastakarya, kehadiran, buku sanksi, lembar observasi. Instrumen penilaian guru meliputi portofolio, evaluasi diri, Dinas Pendidikan, SD, kepala sekolah. Belum ada pembinaan ekstrakurikuler lingkungan bagi siswa. Kurikulum 2013 sudah relevan, namun guru masih kesulitan menyusun rubrik penilaian. Anggaran menganut asas keterbukaan dan akuntabilitas. Penghapusan fasilitas belum pernah dilakukan. Evaluasi humas melalui pengamatan, pemberitaan media, kuesioner.