@phdthesis{UNY28140, year = {2015}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, title = {DALAI LAMA XIV DI ARENA POLITIK TIBET PADA TAHUN 1950-1960}, author = {Fitriana Kurnianingrum}, abstract = {Tenzin Gyatso atau Dalai Lama XIV merupakan pemimpin Tibet sejak tahun 1950. Tujuan penetian ini adalah (1) mengetahui kondisi Tibet di bawah pemerintahan Dalai Lama XIV, (2) mengetahui langkah-langkah politik Dalai Lama XIV akibat invasi Tiongkok ke Tibet 1950, serta (3) mengetahui perjalanan politik Dalai Lama XIV ke Dharmasala dan fakto-faktor yang mempengaruhi. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Menurut Kuntowijoyo penelitian sejarah terdiri dari lima tahap yaitu: (1) pemilihan topik, (2) heuristik atau pengumpulan sumber, (3) kritik sumber, (4) interpretasi serta (5) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tibet merupakan wilayah di kawasan Asia Timur dan dihuni oleh etnis Tibetan yang mayoritas beragama Budha serta dipimpin oleh seorang bergelar Dalai Lama. Teokrasi di Tibet dipimpin oleh Dalai Lama XIV sejak 1950 yang merupakan pemimpin negara sekaligus pemimpin keagamaan. (2) Tahun 1950, Tentara Merah Tiongkok memasuki wilayah Tibet secara paksa dengan misi menyatukan Tibet di bawah kekuasaan Pemerintah RRT. Dalai Lama XIV kemudian mengupayakan jalan diplomasi dengan dunia internasional dan juga dengan Pemerintahan RRT untuk mengatasi permasalahan di Tibet. Diplomasi dengan dunia internasional kurang mendapat respon positif sedangkan diplomasinya dengan pemerintah RRT menghasilkan sebuah kesepakatan baru dengan ditandatanganinya Perjanjian Tujuh Belas Butir oleh pihak RRT dengan pihak Tibet. (3) Pada pelaksanaannya ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi serta muncul kerusuhan besar di Lhasa tahun 1959. Kondisi yang semakin tidak kondusif membuat Dalai Lama XIV melakukan perjalanan politik ke India dan pada tahun 1960 atas persetujuan dari Pemerintah India, Dalai Lama XIV mendirikan pemerintahan sementara di Dharmasala. Kata Kunci: Dalai Lama XIV, Tibet, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).}, url = {http://eprints.uny.ac.id/28140/} }