@phdthesis{UNY27659,
          author = {Rindi Andika Asmara},
          school = {Universitas Negeri Yogyakarta},
           title = {Motivasi dan Proses Penciptaan Tari Belian di Desa Sepan 
Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur},
           month = {May},
            year = {2013},
        keywords = {Motivasi, penciptaan tari, tari Belian},
        abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi dan proses 
penciptaan tari Belian di desa Sepan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Propinsi 
Kalimantan Timur. 
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dilakukan selama 3 
bulan. Subjek penelitian ini meliputi penata tari, dan masyarakat setempat yaitu 
masyarakat desa Sepan sebagai masyarakat pendukungnya. Objek Penelitian ini yaitu 
tari Belian. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. 
Data dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan menggambarkan 
keadaan objek sebagaimana adanya. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi 
sumber dengan membandingkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi 
dilapangan. 
Hasil penelitian menunjuk bahwa dalam penciptaan tari Belian penata tari 
termotivasi untuk menciptakan tari Belian yang dipengaruhi beberapa faktor, yaitu 
faktor internal yang dipengaruhi dari pribadi penata tari yang didasari oleh pemikiran, 
serta perasaan pribadi dimulai dari menyukai, kemudian muncul kegundahan akan 
keberlangsungan upacara Belian di masa yang akan datang, sehingga muncul 
pemikiran untuk menyajikan upacara Belian kedalam sebuah tari  dan faktor eksternal 
yaitu masyarakat yang menghendaki terciptanya tari Belian. Proses penciptaan tari 
Belian, yaitu (1) Ekplorasi atau pengenalan objek, dilakukan penata tari dengan 
menyaksikan dan memperhatikan prosesi upacara Belian dan melakukan pengamatan 
lingkungan masyarakat sekitarnya (2) Improvisasi, dilakukan dengan menciptakan 
ragam gerak dari apa yang telah dilihat pada tahap eksplorasi sebagai pijakan dalam 
memunculkan gerak pada tari Belian (3) Komposisi yang meliputi, Komposisi gerak, 
yang dilakukan penata tari dengan mengurutkan gerak menjadi bentuk penyajian tari 
yang utuh. Komposisi iringan, dilakukan dengan melihat gerak yang telah di 
komposisikan kemudian di buat musik pengiring yang sesuai dengan gerak dan irama 
gitang dari penari. Tata busana, dilakukan dengan membuat busana di sesuaikan 
dengan busana mulung pada upacara Belian. (4) Tahap evaluasi, dilakukan dengan 
beberapa tahap yaitu tahap evaluasi I dilakukan oleh penata tari dengan melihat dengan sudut pandang penata tari, evaluasi II melibatkan masyarakat setempat 
dimana masyarakat menilai kesesuaian dengan adat istiadat, dan pembenahan gerak 
dilakukan secara spontan jika pada tahap evaluasi diperlukan beberapa pembenahan.},
             url = {http://eprints.uny.ac.id/27659/}
}