@phdthesis{UNY27263, year = {2015}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, title = {PERISTIWA RASIALIS ANTI TIONGHOA DI SOLO TAHUN 1980}, author = {Eko Winaryo Raharjo}, abstract = {Keberadaan Orang-orang Tionghoa di Indonesia kira-kira sejak abad 7. Setelah kedatangan Belanda kehidupan masyarakat di kotak-kotakan. Warga Tionghoa di manfaatkan oleh Belanda dan dijadikan kambing hitam, dihasut sehingga lama kelamaan akibat proses pengkotak-kotakan ini dengan sendirinya menimbulkan dinding pemisah yang tebal antara golongan tionghoa dan golongan mayoritas di Indonesia. Sistem yang sama masih dipertahankan pada massa Orde Baru. Dimana politik rasial terhadap etnis Tionghoa masih diteruskan oleh rezim Orde Baru. ruang gerak etnis Tionghoa di negara ini di batasi. Akibatnya banyak terjadi kesalah fahaman antara golongan Tionghoa dan pribumi. Penulisan Skripsi ini bertjuan untuk: (1) Mengetahui kondisi sosial kota Solo, (2) Mengapa terjadi peristiwa anti Tionghoa di kota Solo, (3) Apa dampak dari peristiwa rasialis anti-Tionghoa yang terjadi pada bulan November 1980. Penulisan Skripsi ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari lima langkah, yakni: (1) Pemilihan Topik, yatu kegiatan awal dalam sebuah penelitian untuk menentukan permasalahan yang akan dikaji (2) Heuristik, yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lalu yang dikenal dengan sumber sejarah, (3) Kritik Sumber, kegiatan meneliti jejak atau sumber sejarah yang telah dihimpun sehingga diperoleh fakta sejarah yan dapat dipertangung jawabkan (4) Interpretasi, yaitu menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta-fakta sejarah ang telah diperoleh (5) Historiografi, yaitu kegiatan menyampaikan sintesa yang telah diperoleh ke dalam bentuk karya sejarah. Hasil penelitian ini menunjkan bahwa Peristiwa Rasialis Anti Tionghoa di Solo tahun 1980 sebenarnya bukan peristiwa rasialis. akan tetapi peristiwa ini muncul karena kebijakan pemerintah waktu itu terhadap etnis Tionghoa sehingga antara etnis Tionghoa dan pribumi terdapat jarak pemisah yang mengakibatkan kurangnya rasa memliki antara kedua golongan ini. Masalah ekonomi menjadi faktor ang sangat penting dalam hal ini. kesenjangan ekonomi antara masyarakat Tionghoa dan pribumi dirasa sangat tinggi. Masyarakat pribumi menjadi cemburu dengan kehidupan mayarakat Tionghoa di Indonesia. Kata Kunci: Peritiwa Rasialis, Tionghoa, Solo, 1980.}, url = {http://eprints.uny.ac.id/27263/} }