%0 Thesis %9 S1 %A Burhani, Miftakhul %A Adjat Sudrajat, %B FIS %D 2015 %F UNY:27259 %I Fakultas Ilmu Sosial %T PANDANGAN MUHAMMADIYAH TERHADAP AJARAN AHMADIYAH LAHORE DI YOGYAKARTA (1924 – 1945) %U http://eprints.uny.ac.id/27259/ %X Penelitian skripsi ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan tentang perkembangan Ahmadiyah, (2) menguraikan pandangan Muhammadiyah terhadap Ahmadiyah Lahore di Yogyakarta, dan (3) menjelaskan peran Ahmadiyah saat Indonesia merdeka. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah metode penelitian sejarah kritis dari Kuntowijoyo. Penelitian sejarah kritis adalah sebuah metode merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif. Metode penelitian sejarah kritis ini terdiri dari empat langkah utama. Pertama heuristik, yakni pengumpulan sumber-sumber sejarah yang relevan. Kedua, kritik sumber, merupakan tahap pengkajian terhadap otentitas dan kredibilitas sumber. Ketiga, interpretasi yang berfungsi untuk menghubungkan fakta-fakta dengan penafsiran. Terakhir, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya sejarah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa (1) perkembangan Ahmadiyah Lahore di Yogyakarta, pada 1924 telegram dari Muhammadiyah Batavia untuk Pengurus Besar Muhammadiyah di Yogyakarta, yang isinya memberitahukan bahwa dua orang Ahmadiyah Mirza Wali Ahmad Beig dan Maulana Ahmad menuju Yogyakarta. Pada waktu Muhammadiyah mengadakan kongres yang ke-13 kedua mubalig tersebut berpidato mengenalkan Ahmadiyah hingga Muslim Broederschap menerbitkan majalah berbahasa Belanda, bernama Correspondentie Blad. Majalah ini memuat artikel-artikel yang bersumber ajaran-ajaran Ahmadiyah. Pada 5 Juli 1928 Pengurus Besar Muhammadiyah mengirim maklumat ke seluruh cabang yang isinya melarang mengajarkan ilmu dan paham Ahmadiyah di lingkungan Muhmmadiyah. (2) Pandangan Muhammadiyah terhadap Ahmadiyah Lahore dianggap tidak sesuai dengan agama Islam yang sebenarnya. Ajaran Ahmadiyah itu antara lain tentang kenabian, al-Mahdi, al-Masih, wahyu, dan khilafah. Model dakwah Ahmadiyah Lahore dari metode, media, dan pesan yang di sesuaikan dengan khalayak masyarakat. Berbagai macam dakwah yang ada Ahmadiyah Lahore menggunakan model dakwah yaitu dakwah lisan, dakwah bi al-qalam, dakwah sosial kemasyarakatan tetapi tidak berhasil. (3) Peran Ahmadiyah Lahore dalam kemerdekaan Indonesia dalam bidang pendidikan yaitu mendirikan sekolah PIRI yang bertujuan untuk mendidik agar rakyat mendapat pendidikan. Kata Kunci: Ajaran, Ahmadiyah, Dakwah, Muhammadiyah.