%0 Thesis %9 S1 %A Ernawati, Yunita %B Pendidikan Bahasa Jawa %D 2012 %F UNY:26912 %I Universitas Negeri Yogyakarta %K strukturalisme genetik, novel bandjire bengawan sala %T STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL BANDJIRE BENGAWAN SALA KARYA WIDI WIDAJAT %U http://eprints.uny.ac.id/26912/ %X Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) fakta cerita dan tema kaitannya dengan strukturalisme genetik dalam novel karya Widi Widajat yang berjudul Bandjire Bengawan Sala, (2) pandangan dunia pengarang dalam novel Bandjire Bengawan Sala karya Widi Widajat, (3) hubungan fakta cerita dengan pandangan dunia pengarang dalam novel Bandjire Bengawan Sala karya Widi Widajat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strukturalisme genetik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode dialektika strukturalisme genetik. Teknik pengumpulan data yakni teknik baca catat dan studi kepustakaan. Uji validitas menggunakan validitas semantis. Uji reliabilitas dengan membaca berulang-ulang serta mengkonsultasikannya pada dosen ahli dalam hal ini dosen pembimbing. Hasil penelitian ini yaitu (1) fakta cerita dan tema kaitannya dengan strukturalisme genetik dalam novel Bandjire Bengawan Sala karya Widi Widajat yang terdiri atas tokoh, alur, dan latar yang menggambarkan realitas kondisi sosial di Solo dan sekitarmya pada tahun 1965. (2) pandangan dunia yang terdapat dalam Bandjire Bengawan Sala yaitu (a) kepedulian Widi Widajat mengenai status sosial. (b) kepedulian Widi Widajat mengenai pergaulan mudamudi pada masa penciptaan novel. (c) kepedulian Widi Widajat mengenai akibat pada masyarakat karena bencana banjir kota Solo pada tahun 1965. (3) hubungan genetik antar struktur novel Bandjire Bengawan Sala yang berupa fakta cerita serta tema dan pandangan dunia pengarang tentang kondisi sosial historis warga Solo yang tampak melalui alur serta penggambaran latar yang dialami oleh tokoh. Dalam fiksi, alur merupakan bagian dari apa yang dilakukan oleh tokoh, sedangkan peristiwa demi peristiwa, ketegangan, konfliks dan klimaks hanya bisa terjadi bila ada pelakunya.Kehadiran alur dan tokoh dalam sebuah cerita akan menjadi lebih menyakinkan, bila disertai dengan pendeskripsian latar yang menyertainya. Kesatuan unsur tersebut akan membentuk suatu tema cerita. Dari tema inilah tampak gagasan dan pandangan dunia pengarang.