@phdthesis{UNY26658, year = {2011}, author = {Santi Putri Kumalasari}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, title = {TRADISI YASINAN DAN SOLIDARITAS SOSIAL DI MASYARAKAT DESA TRANSISI (Padukuhan Kanjen, Desa Maguwoharjo, Kecamaran Depok, Kabupaten Sleman)}, abstract = {Solidaritas merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki setiap individu dalam suatu masyarakat. Padukuhan Panjen merupakan salah satu desa transisi dimana terdapat masyarakat asli serta masyarakat pendatang yang hidup menjadi satu. Masyarakat desa transisi san gat rentan terjadi konflik, sebab masyarakatnya sedang dalam proses menuju ke arah modem sehingga masyarakat dapat dengan mudah menerima pengaruh-pengaruh dari luar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data utama yang terdiri dari masyarakat Padukuhan Panjen baik masyarakat asli maupun pendatang yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu serta remaja. Selain itu, peneliti juga menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan dengan bantuan buku, jumal, dan majalah yang relevan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawaneara semi terstruktur, serta observasi non partisipasi, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber, sedangkan analisis datanya menggunakan analisis interaktifMiles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tradisi "yasinan" yang ada di masyarakat Padukuhan Panjen memiliki konstribusi dalam meningkatkan solidaritas antar warga baik masyarakat asli ataupun pendatang. Tradisi "yasinan" yang sudah ada sejak dahulu terus dilestarikan oleh masyarakat Padukuhan Panjen. Masyarakat Padukuhan Panjen sadar akan pentingnya solidaritas sehingga kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan meningkatkan kebersamaan selalu dilestarikan; (2) Bentuk solidaritas sosial masyarakat Padukuhan Panjen yang terus dilestarikan adalah gotong royong, ronda, kumpulan atau rapat; (3) Dalam melestarikan tradisi "yasinan" terdapat faktor pendorong dan penghambat. Faktor pendorong yaitu (1) kesadaran masyarakat Padukuhan Panjen untuk terus melestarikan tradisi "yasinan", (2) tradisi "yasinan" bertujuan mendoakan arwah leluhur, (3) menjadikan masyarakat Padukuhan Panjen lebih saling mengenal, (4) membaea surat yaasin merupakan ibadah bagi umat Islam. Faktor penghambat yaitu kesibukan warga, kesehatan warga, keadaan euaea, pengaruh televisi. Kata kunei : Solidaritas, Masyarakat Padukuhan Panjen, Tradisi Yasinan}, url = {http://eprints.uny.ac.id/26658/} }