@phdthesis{UNY25925, title = {Komparasi Model Penskoran Berdasarkan Teori Respons Butir Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika SMA/MA Program IPA}, author = {Nuril Huda}, month = {August}, year = {2015}, school = {UNY}, abstract = {Penelitian ini bertujuan: 1) mendeskripsikan karakteristik perangkat tes ujian nasional (UN) mata pelajaran matematika SMA/MA program IPA tahun ajaran 2013/2014, 2) mendeskripsikan distribusi skor dari empat model penskoran, 3) mendeskripsikan hubungan kesesuaian skor dari empat model penskoran, dan 4) mendeskripsikan komparasi skor dari empat model penskoran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi lembar jawaban peserta didik kelas XII IPA di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data set yang digunakan dalam bentuk respons peserta didik sebanyak 589 respons. Teknik analisis data kuantitatif melalui dua tahap. Pertama, analisis kuantitatif data dengan menggunakan program Bilog-MG versi 3.0 untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kesukaran, daya beda, pseudo-guessing, fungsi infomasi, dan kesalahan baku pengukuran. Kedua, analisis kuantitatif data bentuk dikotomus dengan empat model penskoran berdasarkan teori respons butir dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS versi 16 untuk mendapatkan informasi tentang distribusi skor, hubungan kesesuaikan skor dan komparasi model penskoran. Hasil penelitian ini adalah 1) perangkat tes UN paket E03 mata pelajaran matematika SMA/MA program IPA tahun pelajaran 2013/2014 memiiliki daya beda, tingkat kesukaran, dan pseudo-guessing yang baik, dengan kesalahan baku pengukuran sebesar 0,22 logit, 2) Distribusi skor berdasarkan model penskoran NW\_2PL, NW\_3PL, W\_2PL dan W\_3PL memiliki skewness dan kurtosis yang berbeda: skewness yang paling positif model penskoran W\_3PL dan kurtosis yang paling platikurtik (datar) adalah model penskoran W\_2PL. 3) hubungan kesesuaian skor antar model penskoran ditunjukann dengan koefisien korelasi intraklass yang paling tinggi terjadi pada model penskoran NW\_2PL dan NW\_3PL sebesar 0,996. 4) Hasil uji perbandingan ganda dengan metode bonferroni diperoleh bahwa perbandingan rerata antara model penskoran memiliki p-value yang paling besar 0,018 {\ensuremath{<}} 0,05 (signifikan). Artinya rerata skor dari keempat model penskoran menunjukan adanya perbedaan. Secara berurutan rerata model penskoran NW\_2PL, NW\_3PL, W\_2PL, dan W\_3PL adalah 13,334, 13,243, 19,011, dan 23,129.}, keywords = {Karakteristik Butir Soal, Teori Respon Butir, Model Penskoran}, url = {http://eprints.uny.ac.id/25925/} }