@phdthesis{UNY25565, title = {EKSISTENSI TRADISI NGAROT DI ERA MODERNISASI (studi kasus pada masyarakat Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat)}, author = {Ayu Riyanti}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, year = {2015}, abstract = {Ngarot merupakan tradisi yang terdapat di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang diwariskan oleh sesepuh Desa Lelea yaitu Ki Buyut Kapol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi Ngarot di Lelea, meliputi proses dan pelaksanaan tradisi Ngarot, faktor penghambat dan pendukung kelestarian tradisi Ngarot, upaya pelestarian tradisi Ngarot, serta eksistensi tradisi Ngarot di era modernisasi. Kajiandalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh melalui kata-kata dan tindakan, sumber tertulis dan foto. Informan penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan beberapa kriteria, yaitu peserta tradisi Ngarot, tokoh masyarakat, Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Lelea. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber. Proses analisa data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga proses pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi Ngarot memiliki lima acara inti, yaitu pembukaan, pembacaan petuah kekolot Lelea, pembacaan sejarah singkat tradisi Ngarot, sambutan Kuwu Lelea, penyerahan seperangkat alat pertanian secara simbolis oleh Kuwu dan pamong desa kepada perwakilan bujang dan cuwene. Faktor eksternal penghambat tradisi Ngarot yaitu sistem pendidikan formal yang maju dan pergaulan bebas yang dilakukan oleh para remaja. Adapun faktor penghambat internalnya yaitu berkurangnya jumlah peserta Ngarot. Faktor Internal pendukung kelestarian Ngarot yaitu adanya motivasi untuk melestarikan tradisi Ngarot oleh masyarakat Lelea, adanya motivasi untuk melestarian bahasa daerah, kuatnya kepercayaan terhadap leluhur desa, dan adanya sanksi sosial dari masyarakat bagi yang tidak mengikuti tradisi Ngarot. Adapun faktor pendukung eksternalnya yaitu adanya media massa yang menjadi sarana sosialisasi tradisi Ngarot bagi masyarakat luar. Upaya untuk melestarikan tradisi Ngarot antara lain mengupayakan kerjasama pemerintah, masyarakat serta lembaga adat, memberikan reward kepada peserta Ngarot dan mencanangkan didirikan kampung adat di Desa Lelea. Dalam pelaksanaan tradisi Ngarot terdapat perbedaan dan perubahan akibat modernisasi, tetapi tradisi Ngarot tetap sakral dan terjaga eksistensinya hanya acara durugan (mengolah sawah kasinoman bersama- sama) mulai terkikis dan digantikan oleh para orang tua. Kata kunci: eksistensi, tradisi Ngarot, modernisasi}, url = {http://eprints.uny.ac.id/25565/} }