%T Pengembangan Perangkat Pembelajaran pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar dan Bangun Ruang Sisi Lengkung Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning yang Mengacu pada Kurikulum 2013 %I UNY %D 2015 %L UNY25251 %K pengembangan, perangkat pembelajaran, Project Based Learning, Kurikulum 2013 %X Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung menggunakan model pembelajaran Project Based Learning yang mengacu pada Kurikulum 2013, meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) yang valid, praktis, dan efektif, serta instrumen penilaian yang valid, praktis dan reliabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I Semmel. Uji coba terbatas dilaksanakan di kelas VIII B dan kelas IX G SMP Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal dan uji coba lapangan di kelas VIII A SMP Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian kepraktisan siswa, lembar penilaian kepraktisan guru dan instrumen penilaian. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor aktual yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung menggunakan model pembelajaran Project Based Learning yang mengacu pada Kurikulum 2013, meliputi RPP dan LKS yang valid, praktis, dan efektif, serta instrumen penilaian yang valid, praktis, dan reliabel. Hasil validasi ahli menyatakan bahwa produk mencapai kategori valid. Hasil pengisian angket penilaian kepraktisan oleh guru menunjukkan bahwa produk mencapai kategori sangat praktis, hasil pengisian angket penilaian kepraktisan oleh siswa menunjukkan bahwa produk mencapai kategori praktis, dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa persentase minimal keterlaksanaan pembelajaran adalah 84% dan maksimal adalah 100%, dengan rata-rata 91,55%. Keefektifan produk terlihat dari hasil instrumen penilaian siswa. Hasil instrumen penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan menunjukkan bahwa persentase siswa yang mencapai KKM adalah 83,33%. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah layak untuk digunakan. %A Tyas Kusumawati