%0 Thesis %9 S1 %A Setyawati, Desi Tri %B Pendidikan Bahasa Jawa %D 2014 %F UNY:24743 %I Universitas Negeri Yogyakarta %K konflik sosial, tokoh, sosiologi sastra %T KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL SIRAH KARYA A.Y SUHARYONO (SEBUAH PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA) %U http://eprints.uny.ac.id/24743/ %X Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konflik sosial yang terjadi dalam novel Sirah karya A.Y Suharyono. Konflik sosial tersebut meliputi wujud konflik sosial, penyebab konflik sosial dan penyelesaian konflik sosial pada tokoh-tokoh dalam novel Sirah karya A.Y Suharyono. Penelitian konflik sosial ini dibatasi pada beberapa tokoh, yaitu Joyo Dengkek, Senik, Carik Kadri, dan Fredy. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah novel Sirah karya A.Y Suharyono. Objek penelitian ini adalah konflik sosial tokoh yang meliputi wujud konflik sosial, penyebab konflik sosial dan penyelesaian konflik sosial. Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara menganalisis novel Sirah karya A.Y Suharyono dengan menggunakan teknik baca dan catat. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan alat bantu berupa buku-buku acuan dan kartu data. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan validitas data dan reliabilitas. Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil penelitian ini menunjukkan adanya konflik sosial pada tokoh dalam novel Sirah karya A.Y Suharyono. Wujud konflik sosial dalam novel Sirah adalah bersitegang, pertengkaran mulut dan penggrebekan. Penyebab konflik sosial tokoh, yaitu Senik meminta Joyo Dengkek untuk pergi ke dukun, Senik tidak datang saat pemilur berlangsung, Syarat yang diminta Mbah Kenci, Joyo Dengkek mengingkari janji, Penggrebekan, Money politic (Penyuapan), Carik Kadri bimbang dengan pengakuan Wijayani, Joyo Dengek salah paham, Joyo Dengkek mengingkari janji, Joyo Dengkek dicemooh, Joyo Dengkek tidak mau berdesak-desakan dalam bis, Kenek Bis tidak sabar menunggu Joyo Dengkek membayar ongkos, Senik bosan hidup miskin, Senik marah dituduh selingkuh, Fredy menganggap Joyo Dengkek saingan terberat dan pengakuan Mbah Kenci. Dan penyelesaian konflik sosial tokoh adalah Joyo Dengkek mengikuti saran Senik, Joyo Dengkek minta maaf, Joyo Dengkek berhasil mendapatkan kepala mayat, Pencurian mayat terungkap, Senik melarikan diri dan Joyo Dengkek menyerah, Carik Kadri menolak suap para calur, Carik Kadri mengalihkan Pembicaraan, Fredy protes pada panitia, dan Joyo Dengkek dilantik menjadi lurah.