@phdthesis{UNY24730, title = {STRATEGI BERTAHAN HIDUP0 (LIFE SURVIVAL STRATEGY) GRUP PENGAMEN ANGKLUNG (STUDI PADA GRUP PENGAMEN ANGKLUNG DI MALIOBORO YOGYAKARTA)}, author = {Banatul Latifah N}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, year = {2015}, abstract = {Keberadaan pengamen angklung di kawasan wisata Malioboro telah menjadi warna ketertarikan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.Hal ini membuat semakin banyak bermunculan grup-grup pengamen angklung.Banyaknya pengamen angklung juga disebabkan karena dorongan untuk mempertahankan hidup ditengah himpitan ekonomi dan minimnya lapangan pekejaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Mengetahui strategi bertahan hidup (life survival strategy) pada grup pengamen angklung di Malioboro Yogyakarta dan 2) faktor penghambat dan pendukung grup pengamen angklung di Malioboro Yogyakarta dalam strategi bertahan hidup (life survival strategy). Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah ketua dan personil beberapa grup angklung dan masyarakat atau pengunjung kawasan Malioboro.Penelitian ini dilakukan di Malioboro Yogyakarta pada bulan Desember 2014.Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data pada penelitian ini mengacu pada metode analisis dari Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Teknik pemeriksaan keabsahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik triangulasi sumber dan metode. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1) Pengamen angklung di kawasan Malioboro Yogyakarta melakukan strategi bertahan hidup dengan berbagai cara agar mampu bertahan hidup di kota perantauan yakni strategi aktif, pasif dan jaringan. Pada subyek FJ dan UT melakukan ketiga strategi tersebut, sementara subyek IW hanya melakukan strategi jaringan. 2) Faktor pendukung dalam strategi bertahan hidup para pengamen angklung ini diantaranya adalah banyaknya wisatawan yang menyukai permaianan angklung, dukungan pemerintah dalam bentuk ijin mengamen serta kekompakan yang terjalin antar pemain dalam grup pengamen angklung. Sementara ixactor penghambat adalah cuaca dan petugas ketertiban. Kata Kunci: Strategi bertahan hidup, grup pengamen angklung}, url = {http://eprints.uny.ac.id/24730/} }