%0 Journal Article %A Siti Partini, Suardiman %A LPPM UNY, %D 2012 %F UNY:24193 %J Artikel Penelitian Fundamental %K Upacara Tarapan bagi Golongan Bangsawan,; Nilai pendidikan, Alasan bagi golongan bukan bangsawan tidak melakukan upacara tarapan. %T UPACARA TARAPAN DALAM BUDAYA JAWA (SUATU KAJIAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL) %U http://eprints.uny.ac.id/24193/ %X Penelitian ini mendeskripsikan upacara tarapan bagi anak perempuan yang menginjak masa remaja, yang ditandai oleh hadirnya haid atau menstruasi yang pertama.Penelitian ini bertujuan untuk : (1).Mendeskripsikan upacara tarapan khususnya bagi golongan bangsawan yang tinggal di Keraton; (2) Nilai-nilai kearifan lokal yang bermuatan pendidikan dalam upacara tarapan; (3) Alasan atau sebab-sebab golongan Rakyat biasa, Petani dan Golongan beragama Budha tidak melaksanakan upacara tarapan. Lokasi penelitian di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan pusat budaya Jawa, lokasi di mana kraton Yogyakarta sebagai pusat budaya berada. Subjek penelitian adalah mereka yang memahami tentang berbagai upacara tradisional Jawa, para lanjut usia atau sesepuh serta para pemerhati budaya dan tradisi Jawa yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas tentang budaya Jawa, para subjek yang dulu pernah terlibat dalam upacara tarapan baik sebagai pemangku upacara atau sesepuhnya. Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan Purposif Sampling dan Snow ball Sampling..Pengumpulan data dilakukan dengan (1) dokumentasi dari naskah dan pustaka lama tentang budaya Jawa, (2) Hasil penelitian; dan (3) wawancara dengan para lanjut usia, pengamat dan pemerhati budaya Jawa, Sebelum dilakukan analisis dilakukan uji keabsahan data, yaitu dengan: perpanjangan waktu penelitian, triangulasi, dan pemeriksaan data deskriptif kepada informan yang kompeten. Teknik analisis yang digunakan meliputi 3 kegiatan utama yang saling berkaitan, yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis, diorganisasi, ditata dan dideskripsikan secara sesuai pola dan kategori tertentu, sehingga peneliti dapat lebih memahami temuannya. Hasil penelitian Upacara tarapan merupakan upacara inisiasi haid pertama bagi anak perempuan, seminggu setelah haid, anak disucikan dengan mandi ritual atau siraman. Adapun hasil penelitian menunjuukan : (1) Butir-butir pelaksanaan uapacara tarapan untuk golongan bangsawan di Keraton meliputi : (a) Maksud dan Tujuan; (b) Jalannya Upacara Tarapan; (c) Persiapan dan Perlengkapan (ubarampe) Upacara Tarapan; dan (d) Pantangan-pantangan. (2)Butir-butir kearifan lokal yang bermuatan nilai pendidikan pada upacara tarapan adalah sebagai berikut : (a) Bagai anak : meningkatkan kemandirian, membangkitkan kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kecantikan, menyadari bahwa kini dirinya bukan kanak-kanak lagi yang harus menyesuaikan tingkah laku, tutur kata dan tindajkannya dan menjaga kesuciannya. (b) Bagi Orang tua : menyadarkan dirinya bahwa kini anak perempuanya bukan kanak-kanak lagi, sudah tumbuh berkembang menjadi remaja puteri yang harus dijaga kehormatannya, ditingkatkan pengawasannya, serta dibimbing bagaimana anak menjalani masa haid sebagai tataran kehidupan baru. Di samping itu orang tua perlu mendampingi, menenteramkan anak yang sedang bingung, kritis agar tenang kembali, bahwa ada orang tua yang siap membantu menghadapi masalah Meningkatkan kepedulian orang tuanya akan keberadaan puterinya yang kini sudah menginjak masa remaja, yang menuntut pengawasan khusunya yang terkait dengan pergaulan dengan lawan jenis. . Jika masa lalu orang belum terlalu sibuk dengan pekerjaan, kini orang tua sangat sibuk, sehingga tidak mustahil masa peralihan yang sering menimbulkan stress pada anak kurang atau tidak mendapatkan perhatian sama sekali bagi orang tua, padahal saat-saat kritis anak sangat memerlukan pendampingan orang tuanya. .(3) Beberapa alasan golongan bukan bangsawan yaitu golongan Rakyat biasa, Petani pedesaan di tepi Pantai dan golongan beragama Budha tidak melaksanakan upoacara tarapan lagi adalah : segi kepraktisan, segi ekonomi yaitu biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan, sulit direncanakan karena hadirnya saat haid pertama tidak bisa ditentukan, kegiatan anak perempuan sendiri yang sudah sulit mengikuti berbagai aturan pelaksanaan upacara tarapan, kecuali dilakukan berbagai modifikasi. %Z Laporan Penelitian Fundamental 2012