%D 2013 %T PEMANFAATAN PUMICE BREKSIA SEBAGAI MATERIAL UTAMA MORTAR INSTANT PEREDAM PANAS UNTUK MENDUKUNG TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN GEDUNG RAMAH LINGKUNGAN %A Santoso Agus %A H Sumarjo %A Ahmad Faqih %X Untuk meminimalisir dampak negatif konsumsi energi listrik di dalam gedung maka telah dikembangkan konsep bangunan ramah lingkungan (green building) dengan meminimalisir kebutuhan penerangan buatan dan penyejuk udara. Dewasa ini, keberadaan penyejuk udara sudah menjadi kebutuhan standar di berbagai jenis bangunan gedung. Untuk meminimalisir kebutuhan penyejuk udara ini, perlu dikembangkan material dinding yang mampu meredam rambatan panas dari luar ruangan yang akan masuk ke dalam ruangan. Untuk mengembangkan material dinding peredam panas ini, diperlukan pengembangan material yang memiliki daya hantar panas yang cukup kecil. Pada umumnya, bahan bangunan yang meyimpan banyak pori dan memiliki berat jenis ringan akan memiliki nilai daya hantar panas yang lebih rendah pula. Oleh karena itu, saat ini telah banyak dikembangkan material berbasis agregat ringan. Agregat ringan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu; agregat ringan alami dan buatan. Kriteria agregat ringan struktural telah ditetapkan secara jelas dalam ASTM 330 bahwa bobot isi kering gembur tidak boleh melampaui 880 kg/m 3 dan berat jenis agregat tidak boleh melampaui 2000 kg/m 3 . Hasil penelitian pada tahun pertama ini menunjukkan bahwa besarnya pengujian kuat tekan efektif pada MN1; MNP2 dan MP1 berturut turut sebesar 5,23MPa; 3,39MPa; 4,01MPa. Sedangkan pada pengujian kuat tarik belah efektif pada benda uji MN1; MNP2 dan MP1 berturut-turut sebesar 0,16MPa; 0,1MPa dan 0,12MPa. Pada pengujian daya serap air terbesar benda uji MN1; MNP2 dan MP3 berturut-turut sebesar 10,56%; 14,03% dan 42,73%. Pda pengujian berat jenis MN1; MNP2 dan MP3 berturut-turut sebesar 2,13gr/cm 3 ; 1,91gr/cm 3 dan 1,56gr/cm . %K mortar instant, kuat tekan dan tarik, daya serap air dan berat jenis %O LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI 2013 %L UNY23927