%0 Thesis %9 S1 %A Rohmah, Anichlatur %A Adi Cilik Pierewan, %B FIS %D 2015 %F UNY:23769 %I Fakultas Ilmu Sosial %T Studi Fenomenologi Kesejahteraan Subjektif Lansia di Paguyuban Wredo Kusumo %U http://eprints.uny.ac.id/23769/ %X Lansia merupakan tahap akhir siklus hidup manusia yang disebabkan oleh faktor penuaan. Mereka adalah segolongan manusia yang berusia lebih dari 60 tahun. Problematika yang dihadapi lansia adalah mengalami penurunan kondisi fisik dan masalah psikologis, oleh sebab itu keberadaan paguyuban sosial dianggap penting jika dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif untuk memuaskan hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan subjektif lansia di Paguyuban Wredo Kusumo, sehingga dapat menjadi pengetahuan bagi setiap individu untuk memperoleh kepuasan dan kebahagian hidup. Kajian tentang studi fenomenologi kesejahteraan subjektif lansia di Paguyuban Wredo Kusumo ini menggunakan metode fenomenologi, dengan perolehan sumber data primer dan sekunder. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive dan snowball sampling, yang kemudian teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hal ini menyebabkan teknik keabsahan data yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber, dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data fenomenologi dari Creswell. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebutuhan lansia yang ada di Paguyuban Wredo Kusumo berbeda-beda, terlihat dari tingkat umur yang bervariasi, kebutuhan ekonomi, sosial, kesehatan, dan psikologis. Secara umum Paguyuban Wredo Kusumo tidak sepenuhnya dapat memenuhi apa yang dibutuhkan oleh lansia, seperti dalam kebutuhan ekonomi dan kesehatan, akibat dari adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai. Namun secara khusus kebutuhan sosial dan psikologis yang diperoleh lansia di paguyuban ini telah terpenuhi. Adanya kebahagiaan membawa mereka kepada kepuasan hidup, sehingga kesejahteraan subjektif telah dicapai oleh lansia Wredo Kusumo. Keterpurukan yang dialami seperti kesepian dan beban psikologis yang diberikan keluarga dapat teratasi, pada saat mereka berkumpul bersama menjalin interaksi sosial di paguyuban. Hal ini menjadi penting, ketika lansia yang ada mampu menerima keadaan yang dimiliki sekarang dengan bahagia dan sejahtera, sehingga lansia Wredo Kusumo mencapai kebahagian dan kepuasan menjelang akhir hidup di dunia. Kata kunci: lansia, Paguyuban Wredo Kusumo, kesejahteraan subjektif