@unpublished{UNY23568, author = {Khofiyati}, year = {2012}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, title = {PEMBELAJARAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP SE-KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN}, url = {http://eprints.uny.ac.id/23568/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mengidentifikasi pembelajaran ilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran PKn di SMP Se-Kecamatan MoyudanKabupaten Sleman; kedua, mengidentifikasi masalah pembelajaran nilai- nilai Pancasila dalam mata pelajaran PKn dan upaya pemecahannya di SMP SeKecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kepala sekolah, Guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan Siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara,observasi kelas, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi dengan sumber data dari hasil wawancara, observasi kelas, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pembelajaran nilai-nilaiPancasila dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP SeKecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman menggunakan berbagai model yang bervariasi dalam setiap pembelajarannya, seperti model pengajaran nilai-niladalam bentuk 1) pengajaran langsung; 2) pelibatan siswa; 3) pedagogi kritis.Kedua, hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran PKn di SMP Se-Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman antara lain: 1) faktor lingkungan; 2) keterbatasan waktu pembelajaran; 3)keterbatasan media pembelajaran; 4) iklim kelas yang tidak kondusif pada saat pembelajaran berlangsung. Ketiga, upaya yang dilakukan oleh guru PKn dalammenangani hambatan-hambatan pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam matapelajaran PKn di SMP Se-Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman yaitu: 1) guru berusaha melakukan pendekatan dengan siswa dan memberikan keteladanakepada semua warga sekolah; 2) memanfaatkan waktu seoptimal mungkin agar tujuan pembelajaran tercapai; 3) mengganti media lain agar pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan dengan optimal; 4) menciptakan iklim kelas yang kondusif dan melakukan interaksi yang baik dengan siswa.} }