@phdthesis{UNY23437,
          school = {FAKULTAS ILMU SOSIAL},
          author = {Yenny Widyasari K},
            year = {2008},
           title = {Hubungan Antara Tahap Perkembangan Penalaran Moral dengan
Kecenderungan Kenakalan Remaja Siswa Sekolah Menengah Atas
Di Surakarta},
             url = {http://eprints.uny.ac.id/23437/},
        abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tahap perkembangan
penalaran moral dengan kecenderungan kenakalan remaja siswa sekolah menengah atas
di Surakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik multistage cluster random sampling karena populasi dalam
penelitian ini berada dalam wilayah yang luas dan ada 3 jenis status sekolah yaitu
sekolah negeri, sekolah swasta keagamaan dan sekolah swasta nasional. Sampel yang
diambil berjumlah 145 siswa yang mewakili masing-masing kelompok status sekolah
yaitu SMAN 7 Surakarta mewakili sekolah negeri, SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
mewakili sekolah keagamaan agama islam, SMA Kristen 1 mewakili sekolah
keagamaan agama Kristen, dan SMA Batik 1 mewakili sekolah swasta nasional. Uji
coba penelitian dilakukan terhadap 30 siswa yang bertujuan untuk mengetahui validitas
dan reliabilitas instrumen. Validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi
product moment dari Pearson yang dikoreksi dengan analisa part whole. Alat ukur yang
digunakan adalah angket (kuesioner) dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi Rank-Spearman
(rho).
Hasil Penelitian ini menunjukkan: tahap perkembangan penalaran moral
mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan dengan kecenderungan
kenakalan remaja. Dengan N= 145 diperoleh hasil koefisien korelasi rho spearman`s
sebesar -0,36 dengan p= 0,332 pada taraf signifikan 5\%. Berdasarkan analisis deskriptif
diperoleh hasil sebanyak 3 siswa ( 2.07\%) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran
Moral pada Tahap I dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 3 siswa (2.07) dengan
kenakalan yang rendah 0 siswa (0.00). Sebanyak 1 siswa ( 0.69\%) berada pada Tahap
Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap II dengan kenakalan yang tinggi sebanyak
0 siswa (0.00) dengan kenakalan yang rendah 1 siswa (0.69). Sebanyak 11 siswa ( 7.59
\%) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap III dengan
kenakalan yang tinggi sebanyak 1 siswa (0.69) dengan kenakalan yang rendah 10 siswa
(6.90). Sebanyak 16 siswa ( 11.03 \%) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran
Moral pada Tahap IV dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 4 siswa (2.76) dengan
kenakalan yang rendah 12 siswa (8.28). Sebanyak 2 siswa ( 1.38 \%) berada pada Tahap
Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap V dengan kenakalan yang tinggi sebanyak
2 siswa (1.38) dengan kenakalan yang rendah 0 siswa (0.00). Sebanyak 112 siswa
(77.24\%) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap VI dengan
kenakalan yang tinggi sebanyak 48 siswa (33.10) dengan kenakalan yang rendah 64
siswa (44.14).}
}