%A Riandaru Indah Safitri %T PERANAN INDUSTRI BATU BATA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI PENGUSAHA BATU BATA DI DESA SITIMULYO KECAMATAN PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Dampak negatif aktivitas industri batu bata terhadap keadaan lingkungan, (2) Usaha konservasi tanah bekas galian bahan baku batu bata yang dilakukan oleh petani pengusaha batu bata, (3) Perbedaan produktivitas batu bata pada musim kemarau dan musim penghujan, (4) Distribusi pemasaran batu bata, (5) Sumbangan pendapatan industri batu bata terhadap total pendapatan rumah tangga petani pengusaha batu bata dan (6) Peranan pendapatan industri batu bata terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga petani pengusaha batu bata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan aktivitas manusia. Responden penelitian adalah kepala rumah tangga petani yang mengusahakan industri batu bata. Populasi penelitian berjumlah 186 petani pengusaha batu bata. Sampel yang diambil sejumlah 52 petani pengusaha batu bata. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, wawancara dan observasi. Teknik pengolahan data meliputi editing, koding dan tabulasi. Analisis data menggunakan analisis tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dampak negatif aktivitas industri batu bata yang paling banyak dirasakan oleh petani pengusaha batu bata di daerah penelitian adalah menurunnya kuantitas tanah sebanyak 32,69 %. (2) Usaha konservasi lahan telah dilakukan sebanyak 42,31 % petani pengusaha batu bata, yang meliputi kegiatan menguruk lahan (1,92 %), memberi pupuk kompos (3,85 %), memberi pupuk kandang (34,62 %) dan memberi pupuk kimia (1,92 %). (3) Perbedaan produktivitas batu bata saat musim kemarau dan musim penghujan adalah menurunnya produktivitas rata-rata batu bata sebanyak 27,65 % pada musim penghujan. (4) Distribusi daerah pemasaran batu bata paling banyak adalah ke luar Kabupaten Bantul, sebanyak 70,97 % yang terdiri dari Kabupaten Gunung Kidul (30,11 %), Kabupaten Sleman (19,35 %), Kota Yogyakarta (11,83 %) dan Kabupaten Kulon Progo (9,68 %). (5) Sumbangan pendapatan industri batu bata terhadap total pendapatan rumah tangga petani sebesar 76,89%. (6) Industri batu bata memiliki peranan meningkatkan total pendapatan rumah tangga yang berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah rumah tangga petani yang berada di atas garis kemiskinan setelah mengusahakan industri batu bata, yaitu menjadi sebanyak 86,54 % rumah tangga petani. Kata Kunci : Peranan, Industri, Tingkat Kemiskinan %D 2012 %I Fakultas Ilmu Sosial %L UNY23365