%T PENINGKATAN PEMBELAJARAN KREATIVITAS PEMBUATAN BATIK MELALUI PENDEKATAN KOLABORATIF SISWA KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 %I Universitas Negeri Yogyakarta %D 2013 %L UNY23078 %K batik, pendekatan kolaboratif %A Suharsono %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pembelajaran pembuatan batik melalui pendekatan kolaboratif siswa kelas XI Multimedia SMK Negeri 1 Bantul Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Multimedia sejumlah 32 siswa.Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman observasi, lembar kreativitas, catatan lapangan, dan dekomentasi, Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kreativitas pembuatan batik pada pra tindakan belum menerapkan pendekatan kolaboratif, dikatakan hasil nilai dengan kategori baik sebanyak 4 siswa (12,5%), kategori cukup sebanyak 11 siswa (34,4%), dan kategori kurang sebanyak 17 siswa (53,1%) atau jumlah rata-rata nilai sebesar 3,99. Hasil dalam pra tindakan belum baik karena siswa masih mencontoh dari buku pelajaran baik warna, motif, maupun penerapan motifnya. Pada siklus I, guru (peneliti) menerapkan metode pendekatan kolaboratif dengan menugaskan siswa mencari contoh bentuk-bentuk motif batik dari internet (www.motif batik.com) didapatkan hasil nilai dengan kategori amat baik sebanyak 7 siswa (21,98%), kategori baik sebanyak 11 siswa (34,4 %), kategori cukup sebanyak 9 siswa (28,1%) dan kategori kurang sebanyak 5 siswa (15,6%) atau jumlah rata-rata nilai sebesar 6,04. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan hasil pembelajaran siswa karena dengan mencari contoh bentuk-bentuk motif di internet siswa mendapat ganbaran/contoh tentang warna, motif dan penerapan motif lebih banyak. Pada siklus II, guru (peneliti) menerapkan pendekatan kolaboratif dengan menugaskan siswa untuk studi banding ketempat pengrajin batik yang ada di Pasar Seni Gabusan dan Gesikan Pandak Bantul, didapatkan kategori amat baik sebanyak 13 siswa (40,6%), kategori baik sebanyak 12 siswa ( 37,5%) dan kategori cukup 7 siswa (21,9%), atau jumlah rata-rata nilai 7,05. Dengan studi banding tersebut siswa dapat belajar langsung dari pengrajin cara mencampur warna, menggambar motif dan penerapan motif. Kemudian siswa mempraktekkannya disekolah dan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, Jadi dapat disimpulkan dengan penerapan pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan pembelajaran kreativitas pembuatan batik