%A Khafidlotul Khoiriyah %X Gasab adalah memfungsikan barang milik orang lain tanpa izin terlebih dahulu kepada pemiliknya. Gasab sebagai salah satu pelanggaran norma di pondok pesantren terjadi secara kontinu. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui praktek perilaku gasab dalam kehidupan sehari-hari santri di lingkungan pesantren Al-Luqmaniyyah, 2) untuk mengetahui bagimana santri memahami gasab dalam perspektif penyimpangan social, 3) untuk mengetahui dampak perilaku gasab terhadap interaksi sosial antar santri di pesantren AlLuqmaniyyah. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis induktif model Miles dan Hubberman. Berdasarkan hasil penelitian praktek perilaku gasab terjadi karena proses sosial yang terjadi antar santri sangat intens. Para santri yang tinggal dalam satu komplek, dimana di dalamnya terdapat kamar-kamar yang hanya berukuran 4x4 meter, dan dihuni sekitar 15-17 santri setiap kamarnya. Pondok pesantren sebagai salah satu tempat menuntut ilmu agama dan tempat tinggal santri, membentuk pola hubungan yang intim antar santri. Berawal dari eratnya hubungan antar santri ini perilaku gasab terjadi. Barang-barang yang digasab adalah barang-barang yang biasa digunakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari santri seperti sendal. Perilaku gasab ini terjadi setiap hari. Praktek perilaku gasab merupakan salah satu bentuk pertukaran sosial karena perilaku yang diulang-ulang oleh para pelaku gasab dan diikuti oleh santri yang lainnya, hingga akhirnya membudaya. Pengulangan perilaku ini terjadi karena tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan yang diinginkan oleh santri yaitu mendapatkan barang yang diinginkan pada saat itu juga, minimnya sanksi yang diberikan kepada pelaku gasab menyebabkan praktek perilaku gasab ini terus terjadi. Pola yang terus menerus inilaha yang menyebabkan perilaku gasab dijadikan sebagai salah satu bentuk pertukaran sosial oleh santri. Para santri memahami bahwa perilaku gasab merupakan perilaku yang bertentangan dengan norma yang ada di pondok pesantren, akan tetapi mereka tetap melakukan perilaku gasab. Adapun faktor yang melatar belakangi santri melakukan perilaku gasab yaitu 1) faktor individu, 2) kurangnya kontrol sosial, 3) faktor situasional, dan 4) faktor kultural. Dampak dari adanya perilaku gasab ada dua yaitu dilihat dari 1) aspek personal, yaitu dengan adanya gasab ini santri terbiasa melakukan perilaku yang bertentangan dengan norma, 2) aspek sosial yaitu dengan adanya perilaku gasab ini dapat menyebabkan interaksi antar santri renggan sesaat ketika santri yang digasab tidak terima, sehingga memicu emosi terhadap korban gasab. Kata kunci: gasab, pondok pesantren, Al-Luqmaniyyah %L UNY22677 %T PERILAKU GASAB DI PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYYAH YOGYAKARTA) %I Fakultas Ilmu Sosial %D 2014