@article{UNY22512, title = {EVALUASI DIRI DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MENYONGSONG KURIKULUM 2013 DI SMK DIY}, author = {Nuchron Nuchron and Nurdjito Nurdjito}, journal = {Artikel Hibah Bersaing}, year = {2013}, note = {LAPORAN TAHUN I PENELITIAN HIBAH BERSAING 2013}, keywords = {Evaluasi diri SMK Kurkulum 2013}, url = {http://eprints.uny.ac.id/22512/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan: (1) Mengembangkan model, prosedur, dan instrumen evaluasi diri yang dapat dijadikan indikator yang penting dan relevan untuk mengevaluasi SMK; (2) Mengembangkan instrumen evaluasi diri yang dapat mewadahi atau mencakup komponen dan indikator kinerja SMK dalam peningkatan kinerja secara berkelanjutan; (3) Menguji model evaluasi diri yang dikembangkan, setelah mengetahui kelebihan dan bermanfaat dilakukan desiminasi program ke SMK. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Educational Research and Development) (R\&D), secara konseptual dan prosedural merujuk pada model yang dikembangkan Borg \& Gall yang akan dilakukan selama tiga tahun. Tahun pertama, mengembangkan model dan instrumen; dengan mengkaji teori, hasil penelitian yang relevan, menyusun draf model, dan instrumen, kemudian divalidasi melalui FGD dan setelah direvisi diberi nama Draf Model Baru (DMB). Peserta FGD adalah pakar pendidikan, pakar PTK, pakar penelitian, dan pakar evaluasi yang juga sebagai anggota asosiasi profesi, yaitu Himpunan Evalusi Pendidikan Indonesia (HEPI), Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Selanjutnya DMB diujicobakan kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan komite kemudian setelah direvisi menjadi draf model 1. Tahun kedua, mengembangkan panduan; menyusun panduan penggunaan model 1 (prosedur dan instrument) yang telah dikembangkan, menyusun panduan analisis data, menyelenggarakan FGD untuk validasi draf panduan, melakukan uji coba, dan merevisi draf panduan. Gabungan antara panduan dan draf model 1 disebut dengan draf model 2. Tahun ketiga, menguji hasil \& desiminasi; Diseminasi draf model 2 (yang terdiri dari prosedur, instrumen, dan panduan), melakukan FGD untuk validasi model dan melakukan revisi sehingga menjadi model evaluasi diri yang final. Hasil penelitian secara teoritis menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam evaluasi diri menyangkut studi-studi dan konsep-konsep tentang evaluasi. Secara metodologis memberikan sumbangan pemikiran alternatif bagi model-model evaluasi diri dalam peningkatan kinerja sekolah secara berkelanjutan. Secara praktis, hasil model evaluasi diri dapat membantu sekolah untuk mempercepat pencapaian standar kinerja SMK.} }