%0 Thesis %9 S1 %A Sandi %B Bahasa dan Sastra Indonesia %D 2013 %F UNY:22263 %I Universitas Negeri Yogyakarta %K Identitas perempuan Bali, peran gender, relasi gender, feminisme, puisi %T IDENTITAS PEREMPUAN BALI DALAM KUMPULAN PUISI WARNA KITA KARYA OKA RUSMINI (ANALISIS KRITIK SASTRA FEMINIS) %U http://eprints.uny.ac.id/22263/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) identitas perempuan Bali, (2) ideologi feminisme yang digambarkan penyair mengenai emansipasi perempuan Bali, (3) unsur pembangun puisi yang digunakan penyair dalam mengambarkan identitas perempuan Bali dalam kumpulan puisi Warna Kita karya Oka Rusmini. Subjek penelitian ini adalah kumpulan puisi Warna Kita karya Oka Rusmini. Penelitian difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan masalah seputar identitas perempuan Bali beserta relasi pembentukannya yang dipahami dan dikaji berdasarkan perspektif kritik sastra feminis. Data diperoleh dengan teknik pengumpulan data, yakni teknik baca, teknik catat, teknik riset kepustakaan. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif yang meliputi perbandingan data, penyusunan data, pemaknaan, penyajian data, dan infrensi. Keabsahan diperoleh melalui validitas referensial, serta expert judgement untuk memperkuat hasil dan pemahaman mengenai fokus masalah. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, identitas perempuan Bali dipahami berdasarkan konstruksi femininitas, peran gender (domestik-publik), dan relasi gender yang meliputi setara dan tidak setara (superior-inferior). Secara umum, eksistensi, karakteristik, dan problematik yang dialami perempuan Bali terhadap identitas pribadi maupun sosialnya dalam kumpulan puisi Warna Kita ini mencerminkan bahwa mereka masih dianggap sebagai warga kelas dua. Perempuan dalam masyarakat ini senantiasa diarahkan untuk menjadi subjek yang sadar akan identitas seksual dan gendernya, sehingga mereka tampak termarginalkan, tersubordinasi, dan distreotifkan sebagai yang insan yang lemah dan irasional. Kedua, penyair menggunakan ideologi feminisme liberal, feminisme eksistensial, dan feminisme postmodern. Adapun ideologi feminisme yang paling banyak digunakan penyair dalam kumpulan puisi Warna Kita ini adalah ideologi feminisme liberal. Hal ini dikarenakan penyair ingin memperbaiki kualitas hidup perempuan Bali untuk mencapai kebebasan, kesetaraan, dan keadilan. Ketiga, unsur-unsur puitik yang digunakan penyair untuk mengambarkan identitas perempuan Bali dalam kumpulan puisi Warna Kita ini berupa diksi, bahasa kias, citraan, dan sarana retorika. Adapun unsur pembangun puisi yang banyak dimanfaatkan penyair adalah sarana retorika dan citraan. Hal ini dimanfaatkannya untuk memberikan ekspresi puitik supaya gagasan tampak puitik dan bermakna. Selain itu, unsur puitik tersebut dimanfaatkan Rusmini untuk menarik perhatian pembaca, agar pembaca lebih dapat memahami secara langsung problema kehidupan perempuan Bali terhadap identitas pribadi maupun sosialnya.