@article{UNY22259, author = {Amat Jaedun and Nuryadin Eko Raharjo and V. Lilik Hariyanto}, title = {INTERNALISASI KARAKTER KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH}, journal = {ARTIKEL PENELITIAN HIBAH BERSAING}, note = {ARTIKEL PENELITIAN HIBAH BERSAING}, year = {2013}, abstract = {Kultur kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat vital peranannya dalam rangka peningkatan karakter kewirausahaandi sekolah. Kultur kewirausahaan dibangun dengan menginternalisasikan nilai-nilai/karakter kewirausahaan melalui kultur sekolah ke semua warga sekolah. Melalui kultur kewirausahaan dapat dikembangkan karakter yang menjadi ciri khas SMK yaitu karakter kewirausahaan. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan kultur kewirausahaan untuk mendukung proses internalisasi karakter kewirausahaan melalui kultur sekolah di SMK. Adapun target khusus yang ingin dicapai adalah memperoleh model internalisasi karakter kewirausahaan melalui kultur sekolah di SMK. Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan. Kegiatan penelitian tahap I telah selesai dilakukan pada tahun anggaran 2011 yang menghasilkan model hipotetik pengembangan kultur kewirausahaan di SMK. Pada penelitian tahap II, merupakan kegiatan uji model tahap akhir yang dimaksudkan untuk menguji keefektifan model, yang meliputi kegiatan: (1) sosialisasi model pengembangan kultur kewirausahaan, (2) evaluasi diri dan perencanaan perbaikan kultur kewirausahaan, (3) revisi model dan panduan implementasi, (4) uji keterlaksanaan implementasi model melalui FGD, (5) uji keefektifan model pengembangan kultur kewirausahaan di SMK, dan (6) desiminasi model. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) internalisasi karakter kewirausahaan melalui kultur sekolah di SMK terjadi pada tiga lapisan kultur sekolah, yaitu: (a) lapisan artifak, yang meliputi dimensi verbal/konseptual kewirausahaan, dimensi tingkah laku/behavioral kewirausahaan, dan dimensi fisik/material kewirausahaan, (b) lapisan nilai-nilai dan keyakinan tentang kewirausahaan yang terdiri dari 18 nilai-nilai/karakter kewirausahaan, dan (c) lapisan asumsi dasar di bidang kewirausahaan. (2) pengembangan kultur sekolah untuk mendukung proses internalisasi nilai-nilai/karakter kewirausahaan melalui kultur sekolah dapat dilakukan dengan tahapan: (1) identifikasi nilai-nilai kewirausahaan, (2) kontak antar nilai-nilai kewirausahaan, (3) seleksi nilai-nilai kewirausahaan, (4) pelembagaan nilai-nilai kewirausahaan, (5) terbentuknya budaya kewirausahaan (awal), (6) pemantapan, perubahan dan pembaharuan, (7) terbentuknya budaya kewirausahaan (final). Proses pembentukan budaya kewirausahaan melalui kultur sekolah tersebut terbagi menjadi dua kelompok yang saling berjalan beriringan, yaitu kelompok kegiatan yang tidak terprogram sebagai kegiatan kewirausahaan (pola peragaan), dan kelompok yang terprogram sebagai kegiatan kewirausahaan (pola pelakonan).}, keywords = {pengembangan kultur kewirausahaan}, url = {http://eprints.uny.ac.id/22259/} }