%0 Thesis %9 S1 %A Adibie, Nadia %B Bahasa dan Sastra Indonesia %D 2013 %F UNY:22241 %I Universitas Negeri Yogyakarta %K Novel, Kritik Sosial, Sosiologi Sastra %T KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL BLAKANIS KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO %U http://eprints.uny.ac.id/22241/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah sosial yang disampaikan dalam novel Blakanis, golongan sosial yang menjadi sasaran kritik sosial dalam novel Blakanis dan maksud kritik sosial yang disampaikan dalam novel Blakanis. Sumber data penelitian ini adalah novel Blakanis karya Arswendo Atmowiloto cetakan pertama tahun 2008 dan diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Jakarta. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan kritik sosial yang dikaji secara sosiologi sastra, khususnya sosiologi karya sastra. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas referensial dan reliabilitas interrater. Hasil penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. Pertama, masalah sosial yang disampaikan dalam novel Blakanis adalah masalah politik, moral, sosio-budaya, hukum dan politik-ekonomi. Masalah politik yang terdapat dalam novel Blakanis terdiri dari masalah korupsi, akuisisi tanah, penculikaan, penggerebekan dan penggusuran. Masalah moral meliputi masalah ketidakjujuran, kemunafikan dan perselingkuhan. Masalah sosio-budaya meliputi masalah pelacuran, manipulasi citra, aborsi dan hedonisme. Masalah hukum meliputi masalah penyalahgunaan undangundang dan perbuatan kriminal. Masalah politik-ekonomi melipuli masalah kelaparan dan monopoli kekayaan. Kedua, golongan sosial yang dikritik dalam novel Blakanis meliputi golongan sosial atas, golongan sosial menengah dan golongan sosial bawah. Ketiga, maksud kritik sosial dalam novel Blakanis adalah pembelaan terhadap rakyat kecil yang menjadi korban kesemena-menaan pemerintah berupa korupsi dan penggusuran kaki lima, perlawanan terhadap degradasi moral yang terjadi pada masyarakat Indonesia, perlawanan terhadap fenomena dehumanisasi di Indonesia, perlawanan terhadap tindak kriminal serta ketidak-adilan hukum, dan perlawanan terhadap sistem perekonomian di Indonesia yang tidak berpihak pada rakyat kecil.