TY - THES UR - http://eprints.uny.ac.id/22217/ ID - UNY22217 M1 - skripsi KW - diaspora KW - hibriditas KW - resistensi KW - mimikri KW - serta mockery AV - public TI - DIASPORA DALAM NOVEL NAMAKU MATA HARI KARYA REMY SYLADO PB - Universitas Negeri Yogyakarta A1 - Christian, Aditya Ari Y1 - 2013/06/19/ N2 - Penelitian ini memiliki empat tujuan. Keempat tujuan yang dimaksud ialah: (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk diaspora Mata Hari dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado, (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan Mata Hari berdiaspora dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado, (3) menjelaskan posisi Mata Hari dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado selama di Hindia Belanda, serta (4) menjelaskan resistensi Mata Hari dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado selama di Hindia Belanda. Sehubungan dengan metode penelitian, penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Sementara untuk pengumpulan data, digunakan teknik baca dan analisis isi. Lalu, untuk dapat membuktikan bahwa data yang diperoleh valid, dilakukan uji validitas dengan menggunakan expert judgement dan uji stabilitas data secara intrarater. Terakhir, penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan empat hal pokok. Pertama, bentuk diaspora Mata Hari dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado adalah perpindahan. Dalam perpindahannya, terutama ketika ke Hindia Belanda, ia mengalami kontak dengan kebudayaan Indies. Hasilnya adalah hibridritas dalam aspek pakaian dan gaya hidup, bahasa, makanan, ideologi, gagasan, dan tradisi. Kedua, diaspora Mata Hari ke Hindia Belanda dipengaruhi oleh tuntuntan keluarga/suami dan ikatan dengan leluhur. Ketiga, posisi Mata Hari dalam novel mencangkup self atau sang diri, other atau liyan, dan either/or/ambivalen. Sehubungan dengan konteks novel, Mata Hari cenderung bersikap ambivalen. Keempat, resistensi Mata Hari terepresentasi dari mimikri. Hal ini antara lain dari peniruan Mata Hari untuk meniru budaya Indies mulai dari bahasa, budayanya, memakai sarung goyor dan batik Lasem, serta mengepang rambutnya menjadi dua lalu menjulainya ke dada. Selain itu, mockery yang direpresentasikan dengan kata bule. ER -