%0 Thesis %9 S1 %A Rahmahdhani Khusniyah, Yuyun %B PENDIDIKAN LUAR BIASA %D 2015 %F UNY:22139 %I FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN %T EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 2 DI SEKOLAH INKLUSI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) MAGUWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA %U http://eprints.uny.ac.id/22139/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses dan hasil program pembelajaran maematika bagi siswa tunanetra di sekolah inklusi MAN Maguwoharjo Sleman Yogyakarta dengan model evaluasi CIPP (context, input, process, product). Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk menetapkan kebijakan program pembelajaran berikutnya bagi siswa tunanetra. Penelitian yang dilaksanakan merupakan Penelitian Evaluasi. Model evaluasi yang digunakan adalah CIPP (context, input, process, product). Subjek penelitian merupakan guru matematika kelas XI inklusi dan siswa tunanetra kelas XI IPS di MAN Maguwoharjo Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak adanya kurikulum adaptif bagi siswa tunanetra, modifikasi kurikulum disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa secara umum serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan persentase 75% yaitu memenuhi; (2) Guru mata pelajaran matematika telah memenuhi standar kualifikasi kompetensi pedagogik dan masuk dalam kategori cukup memenuhi dengan persentase 57.14%; (3) Guru mata pelajaran matematika telah memenuhi standar kualifikasi kompetensi profesional dan masuk dalam kategori memenuhi dengan persentase 80%; (4) Guru mata pelajaran matematika telah memenuhi standar kualifikasi kompetensi sosial dan masuk dalam kategori memenuhi dengan persentase 90%; (5) Guru mata pelajaran matematika telah memenuhi standar kualifikasi kompetensi kepribadian dan masuk dalam kategori memenuhi dengan persentase 90%; (6) Pelaksanaan pembelajaran matematika bagi siswa tunanetra di kelas inklusi dalam kategori kurang memenuhi dengan persentase 37,5%; dan (7) Siswa tunanetra tidak dapat memenuhi KKM meskipun telah diberikan pengajaran remedial.