@phdthesis{UNY22112, school = {Fakultas Bahasa dan Seni}, year = {2012}, month = {January}, author = {Dian Astuti}, title = {ANALISIS STRUKTURAL-GENETIK ROMAN BALZAC ET LA PETITE TAILLEUSE CHINOISE KARYA DAI SIJIE}, keywords = {struktural-genetik, roman}, abstract = {Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik roman Balzac et la Petite Tailleuse chinoise karya Dai Sijie, situasi sosial, politik, budaya Cina yang diangkat dan pandangan dunia pengarang dalam roman tersebut. Subjek penelitian ini adalah roman Balzac et la Petite Tailleuse chinoise karya Dai Sijie yang diterbitkan Gallimard tahun 2000, referensi data situasi sosial, politik, dan budaya Cina pada saat pemerintahan Mao Zedong, pada masa penulisan roman tersebut, serta biografi Dai Sijie. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik baca-catat dan teknik riset kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan metode penelitian struktural-genetik Lucien Goldmann. Penelitian ini diuji dengan validitas semantik. Reliabilitas diperoleh dengan cara membaca sumber data berulang-ulang dan konsultasi pada dosen pembimbing (expert judgement). Hasil penelitian ini adalah : (1) Roman Balzac et la Petite Tailleuse chinoise memiliki alur campuran yaitu antara alur progresif dan alur regresif, akhir cerita belum tuntas/memungkinkan kelanjutan (suite possible), dimainkan 15 tokoh individual, beberapa tokoh kolektif yang mempresentasikan kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda dan sejumlah tokoh entitas yang mendukung keinginan Luo sebagai tokoh utama. Luo adalah seorang pemuda kota yang sedang menjalani pendidikan ulang di pedesaan yang berambisi merubah si Penjahit Cilik menjadi gadis yang lebih berkelas dan berbudaya melalui buku karya Balzac. Latar tempat: di pedesaan di Gunung Ph{\'e}nix du Ciel yang terletak di Cina. Latar waktu: mulai dari awal tahun 1971 sampai bulan februari tahun 1974 pada masa Revolusi Kebudayaan Cina di masa pemerintahan Mao Zedong. Latar sosial: kehidupan para tokoh (pemuda kota) yang sedang menjalani pendidikan ulang di pedesaan pada masa Revolusi Kebudayaan Cina di masa pemerintahan Mao Zedong. Tema: sastra membuka pikiran manusia. Hubungan yang erat antara alur, penokohan, dan latar memberikan pemahaman tentang tema dalam roman ini. (2) Latar belakang sosial, politik, dan budaya Cina yang diangkat dalam roman Balzac et la Petite Tailleuse chinoise adalah gejolak politik pada masa Revolusi Kebudayaan Cina sehingga meluncurkan program pendidikan ulang untuk para pemuda kota yang dianggap sebagai kaum intelek. (3) Pandangan dunia pengarang dalam roman Balzac et la Petite Tailleuse chinoise adalah setiap manusia bisa membuka pikirannya meskipun kebebasan fisik mereka dikekang, dan memerdekakan diri bisa dengan berbagai cara, salah satunya lewat sastra (membaca, menulis, main musik, puisi, dll).}, url = {http://eprints.uny.ac.id/22112/} }