%0 Thesis %9 S1 %A Wiyanto, Ardi %A Mukminan, %B FIS %D 2011 %F UNY:22015 %I Fakultas Ilmu Sosial %T MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI I BOBOTSARI PURBALINGGA %U http://eprints.uny.ac.id/22015/ %X Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesulitan siswa dalam pembelajaran geografi pada penerapan metode; (2) diskusi meningkatkan prestasi belajar dengan diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi; (3) untuk mendapatkan bukti peningkatan proses belajar siswa sebagai hasil diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi; (4) untuk mendapatkan bukti peningkatan hasil belajar siswa sebagai hasil diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran dalam kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Bobotsari. Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran geografi dan guru bimbingan konseling untuk mendiagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi, serta siswa SMA Negeri 1 Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah. Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas XI IPS II karena pada kelas XI IPS II banyak yang mengalami kesulitan belajar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data primer yang meliputi observasi dan tes. Instrumen penelitian ini terdiri dari pedoman observasi, lembar diagnosis, soal tes hasil belajar, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu (1) reduksi; (2) paparan data; (3) penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jenis kesulitan belajar geografi yang dialami selama penelitian adalah Learning Disfunction, Learning Disorder, Learning Disability, dan Slow Learner dimulai dari siklus I sampai siklus III yang semakin menurun jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar, pada siklus I ada 12 siswa (Learning disfunction 1 siswa, Learning Disorder 7 siswa, Learning Disability 1 siswa, dan Slow Learner 1 siswa), pada siklus II ada 10 siswa (Learning disfunction 3 siswa, Learning Disorder 5, Learning Disability 1 siswa, dan Slow Learner 1 siswa), pada siklus III ada 2 siswa (Learning Disfunction 1 siswa dan Learning Disability 1 siswa); (2) diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar; (3) Bukti peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi setelah melaksanakan diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi selama pelaksanaan tindakan mengalami peningkatan ; (4) bukti peningkatan proses pembelajaran pada mata pelajaran geografi setelah dengan melaksanakan diagnosis kesulitan belajar geografi pada metode diskusi selama pelaksanaan dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan. Kata kunci: diagnosis kesulitan belajar, metode diskusi, hasil belajar