TY - THES A1 - Andaninggar, Dyah Ayu PB - Fakultas Ilmu Sosial N2 - Masyarakat Indonesia sebagian besar merupakan masyarakat tradisional. Meskipun sudah mengalami proses kemajuan teknologi, tetapi nilai-nilai dan corak kehidupan masyarakat masih tetap tampak dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini petani Dusun Selorejo menggunakan sistem bawon dengan pola 6:1, namun dengan kemajuan teknologi, perkembangan zaman dan sumber daya manusia saat ini yang berkurang menyebabkan sistem bawon mengalami perubahan dalam pembagian pendapatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan pembagian pendapatan dalam sistem bawon, untuk mengetahui dampak terhadap petani pemilik sawah dan petani penggarap setelah adanya perubahan pembagian pendapatan dalam sistem bawon. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Selorejo, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yang dipadukan dengan teknik snowball sampling. Informan penelitian adalah petani pemilik sawah dan petani penggarap sawah warga Dusun Selorejo. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data, yaitu dengan observasi non partisipasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi dan referensi yang cukup. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyatakan dengan adanya perkembangan zaman, sistem bawon mengalami perubahan dari aspek teknologi dan sistem pengupahan. Perkembangan teknologi dengan menciptakan mesin-mesin pertanian modern menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan pembagian pendapatan sistem bawon, juga mengakibatkan perubahan perbandingan sistem bawon yang dahulu 7:1 dan sekarang secara umum menjadi 8:1 yaitu 8 bagian untuk petani pemilik sawah dan 1 bagian untuk petani penggarap sawah, tetapi bagi pemanen padi mendapat bagian 9:1. Dampak yang timbul dari adanya perubahan tersebut yaitu petani pemilik sawah mengalami kerugian karena harus memberikan bagian bawon yang lumayan banyak, namun untuk petani penggarap sendiri mendapat keuntungan karena hasilnya banyak. Harapan untuk sistem bawon sendiri agar tetap dilestarikan dan jangan dihilangkan. Kata kunci: Sistem Bawon, Petani, Desa Wukirsari Cangkringan. Y1 - 2011/// UR - http://eprints.uny.ac.id/21964/ ID - UNY21964 M1 - skripsi TI - FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN PEMBAGIAN PENDAPATAN DALAM SISTEM BAWON PADA PETANI (Dusun Selorejo, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan) AV - public ER -