%0 Thesis %9 S1 %A Saniatin Zahro, Tutik %B PENDIDIKAN LUAR BIASA %D 2015 %F UNY:21788 %I FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN %T PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA RANTAI HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 2 DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN %U http://eprints.uny.ac.id/21788/ %X Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa tunarungu kelas 2 di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman melalui media rantai huruf. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian model Kemmis dan McTaggart. Subjek yang digunakan dalam penelitian yaitu siswa tunarungu kelas 2 berjumlah 3 orang. Objek penelitian ini adalah penguasaan kosakata benda. Pengumpulan data dilakukan dengan tes penguasaan kosakata, observasi partisipasi siswa dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik komparatif yaitu membandingkan hasil pra tindakan dengan setelah dilakukan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media rantai huruf dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa tunarungu kelas 2 di SLB Wiyata Dharma 1, Sleman. Subjek NP: 65,22 pada tes kemampuan awal, 78,26 pada tes pasca tindakan siklus I dan 91,30 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek MUN: 47,83 pada tes kemampuan awal, 65,22 pada tes pasca tindakan siklus I dan 86,95 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek WS: 20,29 pada tes kemampuan awal, 34,78 pada tes pasca tindakan siklus I dan 69,57 pada tes pasca tindakan siklus II. Tindakan pada Siklus I dilakukan dengan memperlihatkan gambar, nama gambar dan permainan media rantai huruf yaitu siswa pertama menentukan kata benda pertama dan siswa selanjutnya menentukan kata benda berdasarkan huruf terakhir pada kata sebelumya. Pada siklus II pembelajaran hampir sama seperti siklus I tetapi permainan dimodifikasi dengan menempelkan kosakata yang dibentuk sesuai rantai huruf pada kertas yang telah disiapkan guru dan memilih gambar yang tepat secara bergantian. Setelah dilaksanakan tindakan, semua siswa mengalami peningkatan dan mencapai kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga guru memberikan reward atas hasil belajar, partisipasi, antusias, keaktifan, motivasi belajar dan perhatian siswa yang baik dalam mengikuti semua langkah pembelajaran.