%0 Thesis %9 S1 %A Filosuf, Riva Rizal %A V. Indah Sri Pinasti, M.Si., %B Pendidikan Sosiologi %D 2014 %F UNY:21779 %I Fakultas Ilmu Sosial %T EKSISTENSI KESENIAN TRADISIONAL BEGALAN DALAM UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS %U http://eprints.uny.ac.id/21779/ %X Pada dasarnya kesenian begalanmerupakan salah satu peninggalan budaya masyarakat Banyumas yang diwariskan hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kesenian tradisional begalan, mendeskripsikan tentang eksistensi kesenian tradisional begalandalam perkawinan masyarakat Banyumas, dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesenian tradisional begalantetap eksis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data utama yang terdiri dari seniman begalan, warga masyarakat dan warga masyarakat yang menjadi penyelenggara begalan, sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan: observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan Analisis Interaktif Modelyang terdiri dari beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa begalanmasih mampu bertahan dan masih dilaksanakan oleh masyarakat Banyumas. Begalanmenjadi bagian yang terpenting dalam prosesi pernikahan masyarakat Banyumas. Pelaksanaan pementasan begalandipentaskan di tempat pengantin wanita dan pengantin pria sebagai penyelenggaranya. Sedangkan, perlengkapan yang digunakan masih tetap menggunakan peralatan dapur sebagai simbol penyampaian nasehat. Namun dalam segi penyampaian ada sedikit modifikasi antara lain dalam hal bahasa, media iringan gendhing. Eksistensi yang ditunjukan oleh kesenian begalandapat dilihat dari masih dilaksanakannya kesenian begalandalam upacara pernikahan masyarakat Banyumas yaitu pada pernikahan anak sulung dengan anak sulung, anak bungsu dengan anak bungsu, anak sulung dengan anak bungsu dan hajatan pernikahan pertama kali, adanya adaptasi dan modifikasi dari pertunjukan kesenian begalanyang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, adanya integrasi dengan komponen yang ada dalam masyarakat (hubungan antara seniman dengan seniman, seniman dengan masyarakat, seniman dengan sesepuh dalam usaha melestarikan kesenian begalan), adanya pemeliharaan pola (seniman selalu memelihara kemurnian dan ciri khas dari begalan), respon dan apresiasi masyarakat terhadap kesenian begalanmasih tinggi. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kesenian begalandapat bertahan sampai sekarang adalah: warisan leluhur, nilai-nilai atau moral yang terkandung dalam kesenian begalandapat diterima oleh masyarakat sampai sekarang, kepercayaan masyarakat terhadap begalanmasih terjaga, adanya inovasi dalam penyampaian pesan moral. Kata kunci: Eksistensi, Kesenian begalan, Masyarakat Banyumas